Foto: Perang Menyeramkan Pernah Terjadi di Rowo Bayu

Danau Rowo Bayu yang disangka netizen jadi lokasi cerita horor KKN di Desa Penari, sebenarnya adalah lokasi perang zaman kolonial Belanda (Ardian Fanani/detikTravel)


Ini adalah Monumen Puputan Bayu. Puputan berarti perang sampai gugur semua, sementara Bayu adalah lokasi perang di Kecamata Songgon. (Ardian Fanani/detikTravel)


Daerah ini sekarang menjadi Wana Wisata Rowo Bayu. Dulunya pada 18 Desember 1771 ada perang antara warga Blambangan melawan penjajah Belanda yang menyengsarakan rakyat (Ardian Fanani/detikTravel)



Ratusan serdadu Belanda mati. Sementara rakyat Blambangan yang tewas sebanyak 60.000 orang, sungguh mengerikan! Pangeran Jagapati yang memimpin rakyat juga gugur (Ardian Fanani/detikTravel)


Hutan Rowo Bayu yang rindang. Tanggal peperangan itu, 18 Desember akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)

Danau Rowo Bayu yang disangka netizen jadi lokasi cerita horor KKN di Desa Penari, sebenarnya adalah lokasi perang zaman kolonial Belanda (Ardian Fanani/detikTravel)
Ini adalah Monumen Puputan Bayu. Puputan berarti perang sampai gugur semua, sementara Bayu adalah lokasi perang di Kecamata Songgon. (Ardian Fanani/detikTravel)
Daerah ini sekarang menjadi Wana Wisata Rowo Bayu. Dulunya pada 18 Desember 1771 ada perang antara warga Blambangan melawan penjajah Belanda yang menyengsarakan rakyat (Ardian Fanani/detikTravel)
Ratusan serdadu Belanda mati. Sementara rakyat Blambangan yang tewas sebanyak 60.000 orang, sungguh mengerikan! Pangeran Jagapati yang memimpin rakyat juga gugur (Ardian Fanani/detikTravel)
Hutan Rowo Bayu yang rindang. Tanggal peperangan itu, 18 Desember akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)