Foto: Gua Misteri di Sumatera Utara

Gua Kembar berada di pinggiran hutan Dusun Tambak Tajoh, Desa Adin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di dinding-dindingnya terdapat banyak patung! (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Butuh trekking sekitar 15 menit dari desa untuk tiba di Gua Kembar. Lalu terlihatlah, sepuluh patung yang diukir di dinding bebatuan di luar gua (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Patung-patung itu terutama mendeskripsikan tentang sosok pendiri kampung atau Simantek Kuta, dan sistem kekerabatan yang ada di desa itu (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Konon, masyarakat setempat kabarnya suka menggelar ritual di Gua Kembar ini (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Ada juga relief kapak dan kepala banteng, serta tulisan 'MEN' dan tulisan '1971' yang menjelaskan waktu pembuatan patung-patung itu (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Menurut peneliti, bisa jadi dulu gua ini merupakan jalur migrasi penduduk dari dataran tinggi Karo menuju kawasan Langkat ini, termasuk si pendiri desa. Sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kepastian, termasuk kebenaran gua bisa tembus hingga ke Desa Penampen, Kecamatan Tiganderket, Karo (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Gua Kembar belum dieksplorasi. Kondisinya gelap dan banyak dihuni kelewar. Warga desa juga menyebut gua ini sebagai Gua Umang, yang bermakna gua hantu (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)

Gua Kembar berada di pinggiran hutan Dusun Tambak Tajoh, Desa Adin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di dinding-dindingnya terdapat banyak patung! (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)
Butuh trekking sekitar 15 menit dari desa untuk tiba di Gua Kembar. Lalu terlihatlah, sepuluh patung yang diukir di dinding bebatuan di luar gua (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)
Patung-patung itu terutama mendeskripsikan tentang sosok pendiri kampung atau Simantek Kuta, dan sistem kekerabatan yang ada di desa itu (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)
Konon, masyarakat setempat kabarnya suka menggelar ritual di Gua Kembar ini (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)
Ada juga relief kapak dan kepala banteng, serta tulisan MEN dan tulisan 1971 yang menjelaskan waktu pembuatan patung-patung itu (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)
Menurut peneliti, bisa jadi dulu gua ini merupakan jalur migrasi penduduk dari dataran tinggi Karo menuju kawasan Langkat ini, termasuk si pendiri desa. Sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kepastian, termasuk kebenaran gua bisa tembus hingga ke Desa Penampen, Kecamatan Tiganderket, Karo (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)
Gua Kembar belum dieksplorasi. Kondisinya gelap dan banyak dihuni kelewar. Warga desa juga menyebut gua ini sebagai Gua Umang, yang bermakna gua hantu (Khairul Ikhwan Damanik/detikcom)