Masjid Patimburak berada Kampung Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat (Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua/Istimewa)
Masjid Patimburak dibangun oleh Raja Pertuanan Wertuar pada tahun 1870. Arsitektur masjid ini sangat unik karena ada perpaduan bentuk masjid dan gereja (Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua/Istimewa)
Masjid Patimburak dibangun secara gotong royong oleh warga baik yang memeluk agama Islam maupun Kristen Protestan atau Katolik (Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua/Istimewa)
Terdapat tiga agama di Fakfak, Papua Barat yaitu Islam, Katolik dan Kristen Protestan. Ketiga agama ini dianggap sebagai agama keluarga di Fakfak sejak zaman dulu hingga sekarang (Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua/Istimewa)
Masyarakat Fakfak punya filosofi 'Satu Tungku Tiga Batu'. Artinya tungku tersusun atas tiga batu berukuran sama. Ketiga batu ini, diletakkan dalam satu lingkaran dengan jarak satu sama dengan lainnya sehingga posisi ketiganya seimbang untuk menopang periuk tanah liat (Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua/Istimewa)
Filosofi 'Satu Tungku Tiga Batu' juga diterapkan dalam kehidupan beragama bagi masyarakat Fakfak. Sehingga, toleransi dan perdamaian amat terasa di sini (Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua/Istimewa)