Potret Botaknya Hutan di Gunung Rinjani Bagian Timur

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) prihatin dengan kawasan yang dikelolanya. Hutan Pesugulan tepatnya, kawasan itu mengalami penyusutan signifikan hanya dari tahun 2015-2019 (BTNGR/Instagram)
Perambahan di Gunung Rinjani menggerogoti dan bikin Hutan Pesugulan semakin gundul (BTNGR/Instagram)
Pohon-pohon di Hutan Pesugulan Gunung Rinjani ditebang dan diganti gubuk semi permanen, ladang cabai, tomat, jagung dan lain-lain (BTNGR/Instagram)
Hutan Pesugulan ada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur (BTNGR/Instagram)
BTNGR melakukan Operasi Simpatik dalam rangka revitalisasi fungsi Hutan Pesugulan TN Gunung Rinjani (BTNGR/Instagram)
Hutan Pesugulan tahun 2015 penuh dengan tegakan pohon, sejuk dan rindang. Pada 2019 telah berubah menjadi gundul akibat kegiatan Pemanfaatan Kawasan Tanpa Izin (PKTI) (BTNGR/Instagram)
Eksekusi dimulai. Operasi Simpatik di Hutan Pesugulan, Balai TN Gunung Rinjani bersama para pihak berwenang melakukan perobohan gubuk dan pembersihan kawasan hutan dari tanaman non kehutanan (BTNGR/Instagram)
BTNGR mengizinkan masyarakat membongkar gubuknya sendiri, membawa materialnya keluar dari Hutan Pesugulan serta melakukan panen dini (BTNGR/Instagram)
Perobohan gubuk kerja dan pembersihan kawasan hutan dilakukan setelah batas waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 1 x 24 jam dari tanggal 14 September lalu (BTNGR/Instagram)
Mungkin terlihat kejam, namun jika Hutan Pesugulan tidak ditanami pohon kembali dan ketika bencana datang kemudian akan timbul penyesalan (BTNGR/Instagram)
Hutan Pesugulan TN Gunung Rinjani masih menyimpan bukti-bukti kegiatan perambahan oleh oknum masyarakat seperti tonggak pohon yang ditebang dan dibakar (BTNGR/Instagram)
Dampak perambahan yakni sumber mata air di Hutan Pesugulan kondisinya terancam rusak dan debit yang berkurang drastis (BTNGR/Instagram)