Foto: Festival Vegetarian dan Tusuk Pedang di Pipi

Namanya Festival Vegetarian, kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat Phuket sebagai bentuk ucapan syukur dari kesembuhan leluhur mereka. (AFP)

Pada abad ke-19, kelompok opera dari China datang ke Phuket. Tak lama, mereka terserang penyakit malaria di Phuket. (AFP)

Kemudian, kelompok opera ini memutuskan untuk diet vegetarian dan berdoa kepada Sembilan Dewa Kaisar. Mereka mencoba untuk memurnikan pikiran dan tubuh lewat diet ini. (AFP)

Pada saat itu, penyakit malaria menjadi jadi salah satu pembunuh di Pulau Phulet. Sudah tak ada yang berharap, tapi anggota kelompok opera ini justru berangsur pulih. (AFP)

Setelah sembuh, orang-orang yang bertahan hidup mengekspresikan kebahagiaan mereka dengan festival. Tapi makin ke sini, caranya semakin ekstrem. (AFP)

Ada yang rela menusuk pipi mereka dengan pisau sampai barang-barang rumah tangga lainnya. Mereka percaya bahwa dewa akan melindungi mereka dari bahaya. Pengorbanan ini juga diyakini sebagai bentuk penyucian diri. (AFP)

Darah dan luka terlihat di tiap sudut parade. Peserta pria dan wanita sama-sama menunjukkan pengorbanan mereka kepada dewa. (AFP)

Namanya Festival Vegetarian, kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat Phuket sebagai bentuk ucapan syukur dari kesembuhan leluhur mereka. (AFP)
Pada abad ke-19, kelompok opera dari China datang ke Phuket. Tak lama, mereka terserang penyakit malaria di Phuket. (AFP)
Kemudian, kelompok opera ini memutuskan untuk diet vegetarian dan berdoa kepada Sembilan Dewa Kaisar. Mereka mencoba untuk memurnikan pikiran dan tubuh lewat diet ini. (AFP)
Pada saat itu, penyakit malaria menjadi jadi salah satu pembunuh di Pulau Phulet. Sudah tak ada yang berharap, tapi anggota kelompok opera ini justru berangsur pulih. (AFP)
Setelah sembuh, orang-orang yang bertahan hidup mengekspresikan kebahagiaan mereka dengan festival. Tapi makin ke sini, caranya semakin ekstrem. (AFP)
Ada yang rela menusuk pipi mereka dengan pisau sampai barang-barang rumah tangga lainnya. Mereka percaya bahwa dewa akan melindungi mereka dari bahaya. Pengorbanan ini juga diyakini sebagai bentuk penyucian diri. (AFP)
Darah dan luka terlihat di tiap sudut parade. Peserta pria dan wanita sama-sama menunjukkan pengorbanan mereka kepada dewa. (AFP)