Foto: Festival di Bandung yang Mirip di Spanyol

Perang tomat tidak hanya ada di Spanyol, tapi di Kabupaten Bandung Barat juga. Festival ini dapat ditemui di Desa Cikidang. (Yudha/detikcom)
Awal mula dari acara ini berasal dari kekecewaan para petani karena anjloknya harga tomat di tengah panen melimpah. Jadilah digelar acara Rempug Tarung Adu Tomat. (Yudha/detikcom)
Festival ini mirip dengan tradisi La Tomatina yang digelar di Spanyol. Bedanya, perang ini jadi cara warga mengkritisi kondisi ekonomi yang buruk. (Yudha/detikcom)
Para peserta akan saling melempar tomat. Namun diawali lebih dulu dengan parade hasil bumi dan dilanjutkan dengan tarian pengantar perang oleh para mojang. (Yudha/detikcom)
Setelah itu, para jejaka yang menjadi gladiator mengenakan perlengkapan perang, sejurus kemudian melakukan aksi lempar melempar tomat yang diikuti oleh warga. (Yudha/detikcom)
Perang tomat pun dimulai! Satu ton tomat busuk dilempar ke sana-kemari, jeritan histeris saling bersahutan. Seru sekali! (Yudha/detikcom)
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut ambil bagian dalam perang tomat ini. Aksi lempar melempar tomat ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit. (Yudha/detikcom)
Meski judulnya perang, serta suasananya ramai dan ricuh, tapi tak ada dendam di acara ini. Semuanya tertawa dan larut dalam kegembiraan. (Yudha/detikcom)
Para petarung berpelukan seusai acara dan menari dengan iringan musik di atas panggung. Lalu mereka membersihkan diri di pancuran air bergantian. (Yudha/detikcom)
Menurut penggagas acara, Perang Tomat ini berkaitan dengan makna ngeruat, yaitu membersihkan diri dari hal yang buruk, atau membuang sifat-sifat busuk yang ada dalam diri. (Yudha/detikcom)