Foto: Nyuguh, Tradisi Turun Temurun Warga Ciamis

Tradisi Nyuguh sudah digelar sejak dulu secara turun temurun. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada sang pencipta atas rezeki yang telah dilimpahkan. (Dadang/detikcom)

Tradisi ini digelar oleh warga Kampung Adat Kuta di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Nyuguh memiiki hikmah menjaga budaya warisan dan alam di Kampung Kuta. (Dadang/detikcom)

Berbagai pergelaran seni pun ditampilkan di acara ini. Antara lain paduan suara, Ronggeng, Seni Ibing, Gondang Buhun yang merupakan kesenian asli Kampung Kuta, serta Gembyung. (Dadang/detikcom)

Puncak tradisi adalah mengarak dongdang atau tandu yang berisikan makanan khas seperti ketupat dan sejenisnya hasil dari bumi seperti umbi-umbian di sekitar kampung. (Dadang/detikcom)

Tradisi Nyuguh mengadung filosofi dan makna yang dapat diambil selain menjaga dan melestarikan tradisi leluhur. Juga dalam menyambut Maulid Nabi, sebagai sarana silaturahmi antar warga dan tolak bala. (Dadang/detikcom)

Dilestarikannya Tradisi Nyuguh di Kampung Kuta bisa sebagai salah satu potensi wisata yang bisa menarik wisatawan. Ratusan orang terlihat menonton acara ini. (Dadang/detikcom)

Nyuguh memiiki hikmah menjaga budaya warisan dan alam yang ada di Kampung Kuta. Tradisi tersebut telah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang Kampung Adat Kuta. (Dadang/detikcom)

Masyarakat membawa berbagai hasil bumi kemudian berdoa bersama, setelah itu makan bersama saling berbagi, di situlah letak kebersamaan yang terus dijaga sampai sekarang. (Dadang/detikcom)

Tradisi Nyuguh sudah digelar sejak dulu secara turun temurun. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada sang pencipta atas rezeki yang telah dilimpahkan. (Dadang/detikcom)
Tradisi ini digelar oleh warga Kampung Adat Kuta di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Nyuguh memiiki hikmah menjaga budaya warisan dan alam di Kampung Kuta. (Dadang/detikcom)
Berbagai pergelaran seni pun ditampilkan di acara ini. Antara lain paduan suara, Ronggeng, Seni Ibing, Gondang Buhun yang merupakan kesenian asli Kampung Kuta, serta Gembyung. (Dadang/detikcom)
Puncak tradisi adalah mengarak dongdang atau tandu yang berisikan makanan khas seperti ketupat dan sejenisnya hasil dari bumi seperti umbi-umbian di sekitar kampung. (Dadang/detikcom)
Tradisi Nyuguh mengadung filosofi dan makna yang dapat diambil selain menjaga dan melestarikan tradisi leluhur. Juga dalam menyambut Maulid Nabi, sebagai sarana silaturahmi antar warga dan tolak bala. (Dadang/detikcom)
Dilestarikannya Tradisi Nyuguh di Kampung Kuta bisa sebagai salah satu potensi wisata yang bisa menarik wisatawan. Ratusan orang terlihat menonton acara ini. (Dadang/detikcom)
Nyuguh memiiki hikmah menjaga budaya warisan dan alam yang ada di Kampung Kuta. Tradisi tersebut telah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang Kampung Adat Kuta. (Dadang/detikcom)
Masyarakat membawa berbagai hasil bumi kemudian berdoa bersama, setelah itu makan bersama saling berbagi, di situlah letak kebersamaan yang terus dijaga sampai sekarang. (Dadang/detikcom)