Potret Kampung Muslim di Raja Ampat

Berkunjung ke Raja Ampat, jangan lupa lihat kearifan masyarakatnya. Salah satu yang menarik adalah Kampung Lopintol yang mayoritas beragama Islam (Randy/detikcom)
Tiba di dermaga Kampung Lopintol, saya dan rombongan pun langsung disambut oleh tari-tarian lokal seperti Salawaku, suling tambor dan lainnya (Randy/detikcom)
Kami pun cukup beruntung, karena warga Kampung Lopintol tengah mengadakan jamuan dan pesta sambutan dalam gelaran Festival Pesona Bahari Raja Ampat. Mulai dari kuliner, budaya dan lainnya ditampilkan oleh para warganya (Randy/detikcom)
Identitas kampung Muslim pun semakin jelas dengan hadirnya masjid yang berlokasi tak jauh dari dermaga kampung. Yang paling terkenal adalah Masjid Nur Salim yang baru saja diresmikan oleh Bupati Raja Ampat bulan Maret 2019 lalu (Randy/detikcom)
Salah satu penduduk lokal kampung Lopintol, Halim (Randy/detikcom)
Halim yang sedang memandu wisatawan melihat keragaman kampungnya (Randy/detikcom)
Sekilas, kampung ini tak beda dengan mayoritas kampung di Raja Ampat. Hanya ketika melihat masyarakatnya terutama kaum wanita, tak sedikit yang memakai hijab (Randy/detikcom)
Hanya dari segi kuliner, tak jauh beda dengan milik masyarakat Papua. Mereka pun juga memakan papeda hingga ikan kuah kuning yang jadi khas Papua (Randy/detikcom)
Aneka olahan sagu yang diolah oleh penduduk Kampung Lopintol. Ternyata ada banyak ragamnya loh traveler (Randy/detikcom)
Buat kamu yang ingin melihat budaya Kampung Lopintol di Teluk Mayalibit, bisa naik speedboat dari Dermaga Waisai dengan durasi sekitar 2 jam perjalanan. Bisa lebih cepat kalau laut sedang bersahabat (Randy/detikcom)