Geliat Pembuatan Oleh-oleh di Perbatasan RI

Warga menjemur kerupuk. Anggapan perbatasan yang jauh tertinggal dari segi apapun kini terpatahkan setelah Pemerintah memprioritaskan pembangunan dimulai dari wilayah perbatasan atau terluar (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Kerupuk udang dan ikan yang jadi oleh-oleh khas jika berlibur ke Pulau Buru, Kabupaten Karimun (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Kini wilayah perbatasan Indonesia seperti di Karimunbesar, Kabupaten Tanjung Balai Karimun (TBK), Provinsi Kepri sudah memiliki infrastruktur ketenagalistrikan yang menjadi pondasi dasar perekonomian (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Salah satu dari mereka, Suryati, berhasil memanfaatkan listrik PLN untuk menambah pundi-pundi keuntungannya dari berjualan kerupuk khas yaitu kerupuk udang dan ikan (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Usaha pembuatan kerupuk ini, kata Suryati sangat bergantung dengan listrik terutama pada saat proses pendinginan bahan baku setelah dikukus (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Kerupuk hasil produksinya kini dijual ke beberapa wilayah di Kepri seperti TBK, Pulau Buru, Tanjung Batu, dan sesekali mendapat pesanan dari Singapura (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Dengan menjual kerupuk atau oleh-oleh ini, Suryati mengaku kini bisa menyekolahkan kedua putrinya hingga bangku kuliah. Anak pertamanya kini sudah menjadi sarjana hukum dan satunya masih kuliah (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Pulau Buru berjarak kurang 30-40 menit perjalanan menggunakan kapal motor dari pusat Kota Tanjung Balai Karimun. Pada tahun 2014 hingga 2016, nyala listrik di sana masih 14 jam, dinyalakan dari pukul 17.00 hingga 07.00 (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Warga menjemur kerupuk. Anggapan perbatasan yang jauh tertinggal dari segi apapun kini terpatahkan setelah Pemerintah memprioritaskan pembangunan dimulai dari wilayah perbatasan atau terluar (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Kerupuk udang dan ikan yang jadi oleh-oleh khas jika berlibur ke Pulau Buru, Kabupaten Karimun (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Kini wilayah perbatasan Indonesia seperti di Karimunbesar, Kabupaten Tanjung Balai Karimun (TBK), Provinsi Kepri sudah memiliki infrastruktur ketenagalistrikan yang menjadi pondasi dasar perekonomian (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Salah satu dari mereka, Suryati, berhasil memanfaatkan listrik PLN untuk menambah pundi-pundi keuntungannya dari berjualan kerupuk khas yaitu kerupuk udang dan ikan (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Usaha pembuatan kerupuk ini, kata Suryati sangat bergantung dengan listrik terutama pada saat proses pendinginan bahan baku setelah dikukus (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Kerupuk hasil produksinya kini dijual ke beberapa wilayah di Kepri seperti TBK, Pulau Buru, Tanjung Batu, dan sesekali mendapat pesanan dari Singapura (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Dengan menjual kerupuk atau oleh-oleh ini, Suryati mengaku kini bisa menyekolahkan kedua putrinya hingga bangku kuliah. Anak pertamanya kini sudah menjadi sarjana hukum dan satunya masih kuliah (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Pulau Buru berjarak kurang 30-40 menit perjalanan menggunakan kapal motor dari pusat Kota Tanjung Balai Karimun. Pada tahun 2014 hingga 2016, nyala listrik di sana masih 14 jam, dinyalakan dari pukul 17.00 hingga 07.00 (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)