Foto: Tempat Melihat Lumba-lumba di Palembang

Namanya Desa Wisata Sungsang, berada di Banyuasin, Sumatera Selatan. Letaknya di pesisir arah laut yang menjadi pusat peristirahatan para nelayan di Banyuasin. (Foto: dok. TN Sembilang)


Untuk menuju lokasi, dibutuhkan waktu 2,5 jam dari Kota Palembang. Akses ke lokasi ada dua alternatif, bisa memakai jalur darat atau naik speed boat. (Foto: dok. TN Sembilang)


Keberadaan desa tertinggal di dekat pesisir pantai sering dipandang sebelah mata. Namun jangan salah, jika dikelola, desa ini bisa menjadi dastinasi wisata yang istimewa. (Foto: dok. TN Sembilang)


Jika ingin menikmati panorama alam di sepanjang Sungai Musi, tentu saja lebih baik menggunakan speed boat. Sebab, sebelum sampai ke desa wisata itu kita siap disambut lumba-lumba dan burung migran asal Siberia. (Foto: dok. TN Sembilang)


Burung migran ini hanya datang sekali dalam setahun, bulan Oktober sampai Desember. Air surut merupakan waktu yang tepat untuk melihat burung migran mencari makan di lumpur. (Foto: dok. TN Sembilang)


Selain potensi wisata yang menarik dari Desa Wisata Sungsang, ada pula tugas yang harus dituntaskan. Salah satunya terkait sampah dan penataan kawasan wisata. (Foto: dok. TN Sembilang)



Terkait keberadaan lumba-lumba, sering kali muncul di perairan desa ini. MEreka kadang muncul 3, 5 sampai 8 ekor. (Foto: dok. TN Sembilang)


Namanya Desa Wisata Sungsang, berada di Banyuasin, Sumatera Selatan. Letaknya di pesisir arah laut yang menjadi pusat peristirahatan para nelayan di Banyuasin. (Foto: dok. TN Sembilang)
Untuk menuju lokasi, dibutuhkan waktu 2,5 jam dari Kota Palembang. Akses ke lokasi ada dua alternatif, bisa memakai jalur darat atau naik speed boat. (Foto: dok. TN Sembilang)
Keberadaan desa tertinggal di dekat pesisir pantai sering dipandang sebelah mata. Namun jangan salah, jika dikelola, desa ini bisa menjadi dastinasi wisata yang istimewa. (Foto: dok. TN Sembilang)
Jika ingin menikmati panorama alam di sepanjang Sungai Musi, tentu saja lebih baik menggunakan speed boat. Sebab, sebelum sampai ke desa wisata itu kita siap disambut lumba-lumba dan burung migran asal Siberia. (Foto: dok. TN Sembilang)
Burung migran ini hanya datang sekali dalam setahun, bulan Oktober sampai Desember. Air surut merupakan waktu yang tepat untuk melihat burung migran mencari makan di lumpur. (Foto: dok. TN Sembilang)
Selain potensi wisata yang menarik dari Desa Wisata Sungsang, ada pula tugas yang harus dituntaskan. Salah satunya terkait sampah dan penataan kawasan wisata. (Foto: dok. TN Sembilang)
Terkait keberadaan lumba-lumba, sering kali muncul di perairan desa ini. MEreka kadang muncul 3, 5 sampai 8 ekor. (Foto: dok. TN Sembilang)