Foto: Anyer yang Kini Sepi

Kawasan Pantai Anyer sudah favorit jadi tempat liburan warga Jakarta dan sekitarnya. Terutama, di libur Lebaran dan libur akhir tahun (M Iqbal/detikcom)

Namun kini setelah 1 tahun tsunami yang menimpa Anyer, tempat wisata itu mulai ditinggalkan pengunjung (M Iqbal/detikcom)

Banyak villa yang tutup dan terpampang spanduk besar bertuliskan 'dijual' (Bahtiar Rivai/detikcom)

Sepinya pengunjung yang berwisata juga membuat perhotelan di pesisir pantai harus merumahkan karyawan. Bahkan, ada yang kesulitan membayar listrik dan pajak ke pemerintah daerah (Bahtiar Rivai/detikcom)

Omset pemilik dagangan oleh-oleh khas Anyer anjlok begitu tsunami menerjang Selat Sunda pada 22 Desember tahun lalu. Dari perminggu Rp 100 juta dalam satu minggu, omset pernah mencapai nol (Bahtiar Rivai/detikcom)

Akibat tsunami tahun lalu juga mengakibatkan tutupnya dua pusat dagangan oleh-oleh khas Serang di Anyer. Mereka rata-rata menjajakan hasil olahan dan kerajinan tangan warga Banten (Bahtiar Rivai/detikcom)

Warga Anyer berharap pemerintah bisa mempromosikan dan menjual kembali pariwisata Anyer (Bahtiar Rivai/detikcom)

Kawasan Pantai Anyer sudah favorit jadi tempat liburan warga Jakarta dan sekitarnya. Terutama, di libur Lebaran dan libur akhir tahun (M Iqbal/detikcom)
Namun kini setelah 1 tahun tsunami yang menimpa Anyer, tempat wisata itu mulai ditinggalkan pengunjung (M Iqbal/detikcom)
Banyak villa yang tutup dan terpampang spanduk besar bertuliskan dijual (Bahtiar Rivai/detikcom)
Sepinya pengunjung yang berwisata juga membuat perhotelan di pesisir pantai harus merumahkan karyawan. Bahkan, ada yang kesulitan membayar listrik dan pajak ke pemerintah daerah (Bahtiar Rivai/detikcom)
Omset pemilik dagangan oleh-oleh khas Anyer anjlok begitu tsunami menerjang Selat Sunda pada 22 Desember tahun lalu. Dari perminggu Rp 100 juta dalam satu minggu, omset pernah mencapai nol (Bahtiar Rivai/detikcom)
Akibat tsunami tahun lalu juga mengakibatkan tutupnya dua pusat dagangan oleh-oleh khas Serang di Anyer. Mereka rata-rata menjajakan hasil olahan dan kerajinan tangan warga Banten (Bahtiar Rivai/detikcom)
Warga Anyer berharap pemerintah bisa mempromosikan dan menjual kembali pariwisata Anyer (Bahtiar Rivai/detikcom)