Gapura Karang Hawu Sukabumi yang Disebut Gerbang Kerajaan Laut

Ini berawal dari postingan pegiat media sosial Sukabumi, Dedi Suhendra yang kemudian dibagikan ulang oleh sejumlah grup media sosial di Sukabumi. "Waaaduuhh pintu kerajaan laut sugan...aammpun," kata pemilik akun Irvan Fuji Lesmana.

Komentar warganet itu ditanggapi Asep Suhendrik, warga sekaligus pengelola kawasan 'Sumur Tujuh' Karang Hawu menyebut pembangunan itu merupakan partisipasi dan keinginan masyarakat dan pelaku usaha di kawasan tersebut.

Pembangunan dilakukan tanpa merusak tekstur karang yang ada di lokasi tersebut. Selain itu gapura juga dibangun untuk menjadikan batas air pasang di lokasi.

Pembangunan gapura juga merupakan biaya swadaya dari warga dan pengunjung yang datang. Asep membantah keras ketika lokasi itu juga dinilai sebagai lokasi yang berbau musyrik.

Ini berawal dari postingan pegiat media sosial Sukabumi, Dedi Suhendra yang kemudian dibagikan ulang oleh sejumlah grup media sosial di Sukabumi. Waaaduuhh pintu kerajaan laut sugan...aammpun, kata pemilik akun Irvan Fuji Lesmana.
Komentar warganet itu ditanggapi Asep Suhendrik, warga sekaligus pengelola kawasan Sumur Tujuh Karang Hawu menyebut pembangunan itu merupakan partisipasi dan keinginan masyarakat dan pelaku usaha di kawasan tersebut.
Pembangunan dilakukan tanpa merusak tekstur karang yang ada di lokasi tersebut. Selain itu gapura juga dibangun untuk menjadikan batas air pasang di lokasi.
Pembangunan gapura juga merupakan biaya swadaya dari warga dan pengunjung yang datang. Asep membantah keras ketika lokasi itu juga dinilai sebagai lokasi yang berbau musyrik.