Potret Kerja Pande Besi Ciamis, Tradisi Turun Temurun

Ciamis, Jawa Barat terkenal akan sentra peralatan pertanian dan besinya. Salah satu dusun yang masih produktif membuat perkakas besi adalah Kampung Dokdak di Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah)

Penduduknya mayoritas menggantungkan hidup dari pembuatan perkakas seperti sabit, parang, pisau, golok dan lainnya. Mereka masih menggunakan cara tradisional untuk produksi. (Foto: Dadang Hermansyah)

Foto: Dadang Hermansyah

Ada juga beberapa pos yang digunakan untuk memproduksi gagang perkakas yang terbuat dari kayu. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Salah satu pengrajin atau pandai besi, Uju (63) mengaku sudah menekuni pembuatan perkakas sudah puluhan tahun. Keahliannya tersebut didapat dari warisan orang tuanya. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Menurut Uju, dalam sehari setiap pos mampu menghasilkan puluhan hingga ratusan perkakas ukuran kecil dan sedang seperti golok, pisau dan parang atau congkrang.  (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Besi yang digunakan adalah besi per yang mengandung baja. Sehingga kualitas perkakas yang dihasilkan tajam, awet dan kuat. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Sayangnya, menurut Uju, selama ini belum ada perhatian Pemerintah Ciamis terhadap pengrajin pandai besi. Padahal, kampung ini berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Uju dan para pandai besi lainnya bertekad untuk mempertahankan warisan pembuatan perkakas besi secara tradisional ini. Beberapa pemuda saat ini sudah berlatih untuk kemudian meneruskan, supaya Kampung Dokdak ini tetap bertahan. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Sementara itu, Pjs Kepala Desa Baregbeg, Owoy, mengatakan Pemerintah Desa akan mendorong para pengrajin untuk tetap mempertahankan produksinya. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)

Ciamis, Jawa Barat terkenal akan sentra peralatan pertanian dan besinya. Salah satu dusun yang masih produktif membuat perkakas besi adalah Kampung Dokdak di Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah)
Penduduknya mayoritas menggantungkan hidup dari pembuatan perkakas seperti sabit, parang, pisau, golok dan lainnya. Mereka masih menggunakan cara tradisional untuk produksi. (Foto: Dadang Hermansyah)
Foto: Dadang Hermansyah
Ada juga beberapa pos yang digunakan untuk memproduksi gagang perkakas yang terbuat dari kayu. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Salah satu pengrajin atau pandai besi, Uju (63) mengaku sudah menekuni pembuatan perkakas sudah puluhan tahun. Keahliannya tersebut didapat dari warisan orang tuanya. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Menurut Uju, dalam sehari setiap pos mampu menghasilkan puluhan hingga ratusan perkakas ukuran kecil dan sedang seperti golok, pisau dan parang atau congkrang.  (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Besi yang digunakan adalah besi per yang mengandung baja. Sehingga kualitas perkakas yang dihasilkan tajam, awet dan kuat. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Sayangnya, menurut Uju, selama ini belum ada perhatian Pemerintah Ciamis terhadap pengrajin pandai besi. Padahal, kampung ini berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Uju dan para pandai besi lainnya bertekad untuk mempertahankan warisan pembuatan perkakas besi secara tradisional ini. Beberapa pemuda saat ini sudah berlatih untuk kemudian meneruskan, supaya Kampung Dokdak ini tetap bertahan. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Sementara itu, Pjs Kepala Desa Baregbeg, Owoy, mengatakan Pemerintah Desa akan mendorong para pengrajin untuk tetap mempertahankan produksinya. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)