Foto: Saluran Irigasi Kumuh yang Diubah Jadi Objek Wisata

Jika traveler main ke Yogyakarta, sempatkan mengunjungi Bendung Lepen yang terletak di Kampung Mrican, Giwangun, Umbulharjo.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Objek wisata baru ini menyuguhkan saluran irigasi yang airnya bening serta ikan-ikan yang berenang bebas. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Siapa sangka, saluran irigasi yang berada di pinggir Sungai Gajahwong itu dulunya kotor dan bau. Selain itu, banjir dan penyakit DBD serta diare juga sering diidap warga sekitar akibat kondisi saluran yang kumuh.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Objek wisata bernama lengkap Bendung Lepen Mricanyouth Kali Gajah Wong dibangun atas inisiatif muda-mudi Kampung Mrican sejak 2015 lalu.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Pengerjaan mulai dilakukan pada 10 Februari 2019 dengan membersihkan lumpur secara bertahap dari 50 sampai 70 meter. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Saat sudah bersih, warga mulai menabur benih ikan di saluran irigasi tersebut. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Setiap hari, disediakan 10 kilogram pakan ikan nila bagi para pengunjung yang ingin memberi makan ikan. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Adanya objek wisata ini berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar, misalnya dengan munculnya warung kelontong di sekitar tempat wisata.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Jika traveler main ke Yogyakarta, sempatkan mengunjungi Bendung Lepen yang terletak di Kampung Mrican, Giwangun, Umbulharjo.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Objek wisata baru ini menyuguhkan saluran irigasi yang airnya bening serta ikan-ikan yang berenang bebas. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Siapa sangka, saluran irigasi yang berada di pinggir Sungai Gajahwong itu dulunya kotor dan bau. Selain itu, banjir dan penyakit DBD serta diare juga sering diidap warga sekitar akibat kondisi saluran yang kumuh.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Objek wisata bernama lengkap Bendung Lepen Mricanyouth Kali Gajah Wong dibangun atas inisiatif muda-mudi Kampung Mrican sejak 2015 lalu.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Pengerjaan mulai dilakukan pada 10 Februari 2019 dengan membersihkan lumpur secara bertahap dari 50 sampai 70 meter. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Saat sudah bersih, warga mulai menabur benih ikan di saluran irigasi tersebut. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Setiap hari, disediakan 10 kilogram pakan ikan nila bagi para pengunjung yang ingin memberi makan ikan. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Adanya objek wisata ini berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar, misalnya dengan munculnya warung kelontong di sekitar tempat wisata.  (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)