Foto: Toko Roti yang Tak Lekang Dimakan Zaman

Dari luar, penampakan ruko ini tidak seperti toko roti kekinian. Namun justru di sinilah, toko roti paling legendaris di Tanjungpinang berada. Namanya Toko Roti Zaman. (Wahyu Setyo/detikcom)

Pemiliknya bernama Andri Heng (76). Toko roti ini sudah berdiri sejak tahun 1932. Di zaman orang belum kenal roti, orang tua Andri sudah membuat roti. (Wahyu Setyo/detikcom)

Ada beberapa variann roti yang dijual di sini, antara lain roti sari kaya, roti manis, bagelen, hingga roti tawar. Rasanya sungguh lezat dan sangat otentik. (Wahyu Setyo/detikcom)

Display toko roti ini sangat sederhana, dan katanya masih tetap sama dari tahun ke tahun. Di zaman Belanda, toko roti ini bernama Zhi Hiang yang artinya harum dan lezat. (Wahyu Setyo/detikcom)

Namun oleh pemerintah, Andri diminta untuk mengganti nama tokonya menjadi lebih 'Indonesia'. Akhirnya, namanya berubah jadi Toko Roti Zaman sampai sekarang. (Wahyu Setyo/detikcom)

Sejak pagi buta, Andri dibantu para pekerjanya membuat sendiri adonan roti di pabrik sederhana ini. Pabrik ini jadi satu dengan toko rotinya. (Wahyu Setyo/detikcom)

Banyak warga asli Tanjungpinang yang jadi pelanggan Toko Roti Zaman. Rasa rotinya bikin kangen. Sayang di usianya yang sudah senja, anak-anak Andri tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. (Wahyu Setyo/detikcom)

Dari luar, penampakan ruko ini tidak seperti toko roti kekinian. Namun justru di sinilah, toko roti paling legendaris di Tanjungpinang berada. Namanya Toko Roti Zaman. (Wahyu Setyo/detikcom)
Pemiliknya bernama Andri Heng (76). Toko roti ini sudah berdiri sejak tahun 1932. Di zaman orang belum kenal roti, orang tua Andri sudah membuat roti. (Wahyu Setyo/detikcom)
Ada beberapa variann roti yang dijual di sini, antara lain roti sari kaya, roti manis, bagelen, hingga roti tawar. Rasanya sungguh lezat dan sangat otentik. (Wahyu Setyo/detikcom)
Display toko roti ini sangat sederhana, dan katanya masih tetap sama dari tahun ke tahun. Di zaman Belanda, toko roti ini bernama Zhi Hiang yang artinya harum dan lezat. (Wahyu Setyo/detikcom)
Namun oleh pemerintah, Andri diminta untuk mengganti nama tokonya menjadi lebih Indonesia. Akhirnya, namanya berubah jadi Toko Roti Zaman sampai sekarang. (Wahyu Setyo/detikcom)
Sejak pagi buta, Andri dibantu para pekerjanya membuat sendiri adonan roti di pabrik sederhana ini. Pabrik ini jadi satu dengan toko rotinya. (Wahyu Setyo/detikcom)
Banyak warga asli Tanjungpinang yang jadi pelanggan Toko Roti Zaman. Rasa rotinya bikin kangen. Sayang di usianya yang sudah senja, anak-anak Andri tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. (Wahyu Setyo/detikcom)