Keajaiban Petra, Kota Kuno yang Dipahat dari Batu di Yordania

Pada tahun 2007 UNESCO di bawah PBB menetapkan sebuah situs unik sebagai salah satu 7 keajaiban dunia. Yaitu Petra yang merupakan situs warisan dunia di Amman, Yordania. Getty Images

Sebenarnya Petra sudah diakui sebagai warisan dunia sejak 1985. Namun UNESCO baru meresmikan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia pada 2007 setelah situs ini melalui banyak proses. Sejarah bangunan ini pun dapat disandingkan dengan sejarah Taj Mahal di India dan sejarah Piramida Mesir. Bulent Doruk/Anadolu Agency/Getty Images

Dalam bahasa Yordania sendiri Petra diartikan sebagai batu. Hal ini dikarenakan situs bangunan kuno tersebut terpahat dari batu-batu yang menjadi sebuah kota. Bangunan-bangunan dari batu berukuran super besar tidak dibuat menjadi gua sebagaimana bangunan purbakala pada umumnya. Konstruksi dan arsitektur Kota Petra menyuguhkan bangunan-bangunan megah ala sebuah peradaban misterius. Lea Goodman/Getty Images

Dari sekian banyak bebatuan yang terpahat di Kota Petra, ada sebuah bangunan utama di sana. Bangunan ini merupakan sebuah istana berwarna kemerahan. Bayangkan saja bagaimana sejarah masa lalu memahat batu-batu dari bongkahan menjadi istana megah. Pastinya para penghuni Petra bukanlah sembarang bangsa berperadaban.  Soltan/Sygma via Getty Images

Petra masih memiliki sisi magis dikawasannya. Beberapa bagian bangunan yang sudah mengalami keruntuhan diperkiran berupa bekas gedung teater bermuatan 4.000 orang dan fasilitas umum seperti taman bermain. Artur Widak/NurPhoto via Getty Images

Menurut peneliti bangsa yang membangun istana megah di petra itu adalah bangsa Nabatean. Bangsa ini adalah penduduk asli dari Arab Barat Laut. Mereka hidup secara nomaden (berpindah-pindah) selayaknya masyarakat di zaman kuno. Bangsa Nabatean ini baru membuat sebuah kerajaan pada abad 312 SM. Seiring waktu, Kerajaan ini pun berkembang pesat hingga membuahkan karya peninggalan semegah Petra. Adam Pretty/Getty Images

Petra merupakan ibukota bagi Kerajaan Nabatean karena menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan peradaban, maka Petra harus dibangun secara proporsional. Selain itu lokasinya yang srategis yang berbatasan langsung dengan tebing dan pergunungan salah satunya adalah Jabal Harun (Gunung Harun) setinggi 1.350 meter menjadi puncak tertinggi di kawasan tersebut.  Artur Widak/NurPhoto via Getty Images

Menurut peneliti orang-orang Petra menjadi salah satu pendahulu yang memiliki tingkat kecanggihan tekhnologi tinggi. Di zaman penuh batu tersebut, mereka telah memanfaatkan pompa hidrolik sebagai bagian dari sistem pengairan sehari-hari. Warisan tersebut sampai saat ini dalam kondisi baik dan dapat menjadi petunjuk bagi para sejarawan untuk semakin menguak misteri sejarah Petra.  Artur Widak/NurPhoto via Getty Images

Menurut sejarahwan, Petra memiliki hubungan baik dengan sejarah agama Islam. Walaupun tidak terkait dengan sejarah Kakbah di Mekkah, namun Petra juga kerap dikunjungi orang-orang Muslim dari seluruh bumi. Gunung Harun bernama lain Gunung Hor atau El-Barra ini konon adalah tempat pemakaman Nabi Harun as. Beliau merupakan salah satu dari 25 Nabi yang wajib diimani oleh para muslim. Artur Widak/NurPhoto via Getty Images  

Dengan adanya keterkaitan Petra, Nabi Harun dan Mesir Kuno maka sangat mungkin jika sejarah Petra kental dengan nuansa mistis nan religius. Sekarang sudah ada sebuah Masjid berkubah putih yang dibangun megah di Jabal Harun sebagai tempat wisata religi bagi umat Muslim maupun umum. Artur Widak/NurPhoto via Getty Images

Semua orang mengetahui kentalnya pengaruh Islam di kawasan Timur Tengah dan Jazirah Arab. Sehingga keberadaan Petra pun dapat dilihat dari kacamata Islam sebagai agama mayoritas bahkan agama resmi negara-negara di kawasan tersebut.  Artur Widak/NurPhoto via Getty Images

Penduduk Arab menamai Petra dengan julukan Al Bitra. Keberadaan bangunan kuno yang letaknya diapit pegunungan berbentuk sayap tersebut termuat dalam sebuah hadits. Imam Bukhari sebagai periwayat hadits yang shahih menyebutkan sejarah Petra secara tersirat. Chris Jackson/Getty Images

Pada tahun 2007 UNESCO di bawah PBB menetapkan sebuah situs unik sebagai salah satu 7 keajaiban dunia. Yaitu Petra yang merupakan situs warisan dunia di Amman, Yordania. Getty Images
Sebenarnya Petra sudah diakui sebagai warisan dunia sejak 1985. Namun UNESCO baru meresmikan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia pada 2007 setelah situs ini melalui banyak proses. Sejarah bangunan ini pun dapat disandingkan dengan sejarah Taj Mahal di India dan sejarah Piramida Mesir. Bulent Doruk/Anadolu Agency/Getty Images
Dalam bahasa Yordania sendiri Petra diartikan sebagai batu. Hal ini dikarenakan situs bangunan kuno tersebut terpahat dari batu-batu yang menjadi sebuah kota. Bangunan-bangunan dari batu berukuran super besar tidak dibuat menjadi gua sebagaimana bangunan purbakala pada umumnya. Konstruksi dan arsitektur Kota Petra menyuguhkan bangunan-bangunan megah ala sebuah peradaban misterius. Lea Goodman/Getty Images
Dari sekian banyak bebatuan yang terpahat di Kota Petra, ada sebuah bangunan utama di sana. Bangunan ini merupakan sebuah istana berwarna kemerahan. Bayangkan saja bagaimana sejarah masa lalu memahat batu-batu dari bongkahan menjadi istana megah. Pastinya para penghuni Petra bukanlah sembarang bangsa berperadaban.  Soltan/Sygma via Getty Images
Petra masih memiliki sisi magis dikawasannya. Beberapa bagian bangunan yang sudah mengalami keruntuhan diperkiran berupa bekas gedung teater bermuatan 4.000 orang dan fasilitas umum seperti taman bermain. Artur Widak/NurPhoto via Getty Images
Menurut peneliti bangsa yang membangun istana megah di petra itu adalah bangsa Nabatean. Bangsa ini adalah penduduk asli dari Arab Barat Laut. Mereka hidup secara nomaden (berpindah-pindah) selayaknya masyarakat di zaman kuno. Bangsa Nabatean ini baru membuat sebuah kerajaan pada abad 312 SM. Seiring waktu, Kerajaan ini pun berkembang pesat hingga membuahkan karya peninggalan semegah Petra. Adam Pretty/Getty Images
Petra merupakan ibukota bagi Kerajaan Nabatean karena menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan peradaban, maka Petra harus dibangun secara proporsional. Selain itu lokasinya yang srategis yang berbatasan langsung dengan tebing dan pergunungan salah satunya adalah Jabal Harun (Gunung Harun) setinggi 1.350 meter menjadi puncak tertinggi di kawasan tersebut.  Artur Widak/NurPhoto via Getty Images
Menurut peneliti orang-orang Petra menjadi salah satu pendahulu yang memiliki tingkat kecanggihan tekhnologi tinggi. Di zaman penuh batu tersebut, mereka telah memanfaatkan pompa hidrolik sebagai bagian dari sistem pengairan sehari-hari. Warisan tersebut sampai saat ini dalam kondisi baik dan dapat menjadi petunjuk bagi para sejarawan untuk semakin menguak misteri sejarah Petra.  Artur Widak/NurPhoto via Getty Images
Menurut sejarahwan, Petra memiliki hubungan baik dengan sejarah agama Islam. Walaupun tidak terkait dengan sejarah Kakbah di Mekkah, namun Petra juga kerap dikunjungi orang-orang Muslim dari seluruh bumi. Gunung Harun bernama lain Gunung Hor atau El-Barra ini konon adalah tempat pemakaman Nabi Harun as. Beliau merupakan salah satu dari 25 Nabi yang wajib diimani oleh para muslim. Artur Widak/NurPhoto via Getty Images  
Dengan adanya keterkaitan Petra, Nabi Harun dan Mesir Kuno maka sangat mungkin jika sejarah Petra kental dengan nuansa mistis nan religius. Sekarang sudah ada sebuah Masjid berkubah putih yang dibangun megah di Jabal Harun sebagai tempat wisata religi bagi umat Muslim maupun umum. Artur Widak/NurPhoto via Getty Images
Semua orang mengetahui kentalnya pengaruh Islam di kawasan Timur Tengah dan Jazirah Arab. Sehingga keberadaan Petra pun dapat dilihat dari kacamata Islam sebagai agama mayoritas bahkan agama resmi negara-negara di kawasan tersebut.  Artur Widak/NurPhoto via Getty Images
Penduduk Arab menamai Petra dengan julukan Al Bitra. Keberadaan bangunan kuno yang letaknya diapit pegunungan berbentuk sayap tersebut termuat dalam sebuah hadits. Imam Bukhari sebagai periwayat hadits yang shahih menyebutkan sejarah Petra secara tersirat. Chris Jackson/Getty Images