Ini Makna di Balik Tarian Sufi yang Melegenda

Tarian Sufi ini sudah hadir sejak abad ke-13. Tarian ini diketahui digagas oleh oleh seorang penyair legendaris yakni Jalaluddin Rumi untuk mengekspresikan kesedihannya saat ditinggal mati guru rohaninya yaitu Syamsuddin Tabriz. Ali Atmaca/Anadolu Agency/Getty Images.

Kabarnya, tarian Sufi pertama kali dilakukan Rumi saat ia berada di wilayah Anatolia Turki selama tiga hari tiga malam. Rumi adalah seorang penyair yang banyak membuat puisi religius tentang cinta yang luar biasa pada Tuhan. Karyanya banyak mempengaruhi budaya dan penulisan syair Muslim. Sergen Sezgin/Anadolu Agency/Getty Images.

Tarian Sufi atau yang dikenal juga sebagai whirling dervishes dianggap dapat menjadi bagian dari meditasi diri. Meditasi yang dilakukan melalui tarian Sufi memiliki kaitan yang erat dengan Tasawuf. Sebab dalam tarian ini para penari diharapkan dapat mengalami pengalaman spiritual dan melebur bersama sang Ilahi. Untuk itu, mereka juga diharapkan bisa mencapai kesempurnaan iman dengan cara menanggalkan ego dan hasrat pribadi dalam hidup. Richard Manning/Getty Images.

Sebelum menari, para penari harus melakukan dzikir sambil diiringi musik khas Timur Tengah terlebih dahulu. Lalu akan dilanjutkan dengan lagu pujian untuk Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan oleh seorang solois dengan improvisasi alat musik seruling.  Ahmet Okatali/Anadolu Agency/Getty Images

Kemudian para penari akan saling membungkuk. Sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan nafas kehidupan dan roh pada manusia. Dan kemudian pada tahapan selanjutnya, penari akan berputar di sekitar pemimpin tari berlawanan dengan arah jarum jam sambil menengadahkan tangan. Hal tersebut sebagai bentuk meminta dan mendapat hidayah dari Tuhan. Dan putaran ini menyimbolkan rangkulan kemanusiaan dengan cinta yang juga melambangkan putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka'bah.  Murat Kaynak/Anadolu Agency/Getty Images.

Penari Sufi dikenal memiliki kostum khas berupa baju jubah berukuran besar dengan bagian bawah seperti rok yang melebar dan menggunakan topi memanjang yang dikenal sebagai sikke. Di Timur Tengah, sikke dikenal sebagai perlambang batu nisan wali dan sufi. Ali Atmaca/Anadolu Agency/Getty Images.

Umumnya, warna jubah yang digunakan berwarna hitam sebagai perlambang atas kuburan, dan warna putih dalam kemeja melambangkan kain kafan. Perpaduan warna itu digunakan untuk mengingatkan manusia pada kematian yang tak terduga. Ercin Top/Anadolu Agency/Getty Images.

Sedangkan untuk alas kakinya, penari Sufi mengenakan kuff. Kabarnya, kuff kerap digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam setiap perjalanannya, bahkan saat musim dingin. Uniknya, saat menggunakan kuff tak perlu melepasnya ketika hendak berwudhu. Sergen Sezgin/Anadolu Agency/Getty Images.

Tentunya jika kamu ingin melakukan tarian Sufi, jangan sejajarkan dengan shalat, puasa, haji dan ibadah lainnya. Di balik itu semua, tarian sufi hanya sekedar untuk memperkenalkan indahnya rasa cinta kepada sesama dan Allah SWT. Chris McGrath/Getty Images.

Pada mulanya tarian sufi hanya dikhususkan untuk laki-laki. Akan tetapi, kini di Istanbul, perempuan juga boleh melakukan tarian sufi bersama. D kutip dari CNN, seorang penari sufi perempuan yang berasal dari Turki berpendapat bahwa saat kita ingin menemukan Tuhan dan mencari kekhusukan, maka tak perlu memandang itu laki-laki atau perempuan. Chris McGrath/Getty Images.

Tari Sufi juga banyak dilakukan oleh orang-orang dari negara lain. Misalnya saja yang dilakukan 999 penari yang menari Sufi dalam acara Harlah Muslimat NU yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Minggu 27 Januari 2019. Banyaknya penari yang ambil bagian dalam acara ini juga membuatnya memecahkan rekor MURI.Chris McGrath/Getty Images.

Tarian ini kerap dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Mustafa Ozer /AFP via Getty Images.

Tarian Sufi ini sudah hadir sejak abad ke-13. Tarian ini diketahui digagas oleh oleh seorang penyair legendaris yakni Jalaluddin Rumi untuk mengekspresikan kesedihannya saat ditinggal mati guru rohaninya yaitu Syamsuddin Tabriz. Ali Atmaca/Anadolu Agency/Getty Images.
Kabarnya, tarian Sufi pertama kali dilakukan Rumi saat ia berada di wilayah Anatolia Turki selama tiga hari tiga malam. Rumi adalah seorang penyair yang banyak membuat puisi religius tentang cinta yang luar biasa pada Tuhan. Karyanya banyak mempengaruhi budaya dan penulisan syair Muslim. Sergen Sezgin/Anadolu Agency/Getty Images.
Tarian Sufi atau yang dikenal juga sebagai whirling dervishes dianggap dapat menjadi bagian dari meditasi diri. Meditasi yang dilakukan melalui tarian Sufi memiliki kaitan yang erat dengan Tasawuf. Sebab dalam tarian ini para penari diharapkan dapat mengalami pengalaman spiritual dan melebur bersama sang Ilahi. Untuk itu, mereka juga diharapkan bisa mencapai kesempurnaan iman dengan cara menanggalkan ego dan hasrat pribadi dalam hidup. Richard Manning/Getty Images.
Sebelum menari, para penari harus melakukan dzikir sambil diiringi musik khas Timur Tengah terlebih dahulu. Lalu akan dilanjutkan dengan lagu pujian untuk Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan oleh seorang solois dengan improvisasi alat musik seruling.  Ahmet Okatali/Anadolu Agency/Getty Images
Kemudian para penari akan saling membungkuk. Sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan nafas kehidupan dan roh pada manusia. Dan kemudian pada tahapan selanjutnya, penari akan berputar di sekitar pemimpin tari berlawanan dengan arah jarum jam sambil menengadahkan tangan. Hal tersebut sebagai bentuk meminta dan mendapat hidayah dari Tuhan. Dan putaran ini menyimbolkan rangkulan kemanusiaan dengan cinta yang juga melambangkan putaran alam semesta dan putaran tawaf di Kabah.  Murat Kaynak/Anadolu Agency/Getty Images.
Penari Sufi dikenal memiliki kostum khas berupa baju jubah berukuran besar dengan bagian bawah seperti rok yang melebar dan menggunakan topi memanjang yang dikenal sebagai sikke. Di Timur Tengah, sikke dikenal sebagai perlambang batu nisan wali dan sufi. Ali Atmaca/Anadolu Agency/Getty Images.
Umumnya, warna jubah yang digunakan berwarna hitam sebagai perlambang atas kuburan, dan warna putih dalam kemeja melambangkan kain kafan. Perpaduan warna itu digunakan untuk mengingatkan manusia pada kematian yang tak terduga. Ercin Top/Anadolu Agency/Getty Images.
Sedangkan untuk alas kakinya, penari Sufi mengenakan kuff. Kabarnya, kuff kerap digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam setiap perjalanannya, bahkan saat musim dingin. Uniknya, saat menggunakan kuff tak perlu melepasnya ketika hendak berwudhu. Sergen Sezgin/Anadolu Agency/Getty Images.
Tentunya jika kamu ingin melakukan tarian Sufi, jangan sejajarkan dengan shalat, puasa, haji dan ibadah lainnya. Di balik itu semua, tarian sufi hanya sekedar untuk memperkenalkan indahnya rasa cinta kepada sesama dan Allah SWT. Chris McGrath/Getty Images.
Pada mulanya tarian sufi hanya dikhususkan untuk laki-laki. Akan tetapi, kini di Istanbul, perempuan juga boleh melakukan tarian sufi bersama. D kutip dari CNN, seorang penari sufi perempuan yang berasal dari Turki berpendapat bahwa saat kita ingin menemukan Tuhan dan mencari kekhusukan, maka tak perlu memandang itu laki-laki atau perempuan. Chris McGrath/Getty Images.
Tari Sufi juga banyak dilakukan oleh orang-orang dari negara lain. Misalnya saja yang dilakukan 999 penari yang menari Sufi dalam acara Harlah Muslimat NU yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Minggu 27 Januari 2019. Banyaknya penari yang ambil bagian dalam acara ini juga membuatnya memecahkan rekor MURI.Chris McGrath/Getty Images.
Tarian ini kerap dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Mustafa Ozer /AFP via Getty Images.