Potret Galapagos yang Sepi Ditinggal Wisatawan

Kepulauan Galapagos yang terletak di Samudera Pasifik terkenal sebagai tempat pengamatan evolusi mahkluk hidup dan juga destinasi wisata.  (Foto: Adrian Vasques/AP)

Sayangnya kepulauan itu tak lepas dari serangan pandemi Corona. Jumlah kasus Corona di sana mencapai 107 orang.  (Foto: Adrian Vasques/AP)

Sejak ditutup, kunjungan wisatawan yang semula mencapai 800 orang per hari, kini menjadi nol akibat isolasi yang dilakukan. Galapagos kehilangan pendapatan pariwisata sebesar USD 50 juta. (Foto: Adrian Vasques/AP)

Berdasarkan laporan Associated Press, sebanyak 30.000 penduduk Galapagos telah kehilangan pekerjaannya. Salah satu pemilik hotel di sana juga mengatakan bahwa kondisi ini bak mimpi buruk karena tak ada pemesanan hotel sama sekali sampai bulan Juli. (Foto: Adrian Vasques/AP)

Tak hanya kegiatan pariwisata yang sementara terhenti, berbagai riset mengenai kelautan dan burung yang biasanya dilakukan di sana juga dihentikan. Masyarakat di sana kini lebih fokus untuk bertahan hidup dengan menanam wortel, lada, dan tomat agar tak kelaparan. (Foto: Adrian Vasques/AP)

Sampai sekarang belum diketahui secara pasti kapan Galapagos akan kembali membuka diri. Pemerintah Ekuador mengizinkan pembukaan dilakukan dalam 3 tahap. Akan tetapi tahap akhir pembukaan juga bukan berarti Galapagos akan beraktivitas secara normal. Batasan tetap dilakukan termasuk tidak membuka penerbangan nasional dan internasional. (Foto: Adrian Vasques/AP)

Pandemi ini telah membuat masyarakat di sana merenungkan kembali hubungan mereka dengan alam, industri, dan pariwisata. Beberapa dari mereka mempertanyakan apakah mereka tetap harus bergantung pada pariwisata. Sementara yang lainnya memandang bahwa mereka perlu hidup mandiri. (Foto: Adrian Vasques/AP)

Kepulauan Galapagos yang terletak di Samudera Pasifik terkenal sebagai tempat pengamatan evolusi mahkluk hidup dan juga destinasi wisata.  (Foto: Adrian Vasques/AP)
Sayangnya kepulauan itu tak lepas dari serangan pandemi Corona. Jumlah kasus Corona di sana mencapai 107 orang.  (Foto: Adrian Vasques/AP)
Sejak ditutup, kunjungan wisatawan yang semula mencapai 800 orang per hari, kini menjadi nol akibat isolasi yang dilakukan. Galapagos kehilangan pendapatan pariwisata sebesar USD 50 juta. (Foto: Adrian Vasques/AP)
Berdasarkan laporan Associated Press, sebanyak 30.000 penduduk Galapagos telah kehilangan pekerjaannya. Salah satu pemilik hotel di sana juga mengatakan bahwa kondisi ini bak mimpi buruk karena tak ada pemesanan hotel sama sekali sampai bulan Juli. (Foto: Adrian Vasques/AP)
Tak hanya kegiatan pariwisata yang sementara terhenti, berbagai riset mengenai kelautan dan burung yang biasanya dilakukan di sana juga dihentikan. Masyarakat di sana kini lebih fokus untuk bertahan hidup dengan menanam wortel, lada, dan tomat agar tak kelaparan. (Foto: Adrian Vasques/AP)
Sampai sekarang belum diketahui secara pasti kapan Galapagos akan kembali membuka diri. Pemerintah Ekuador mengizinkan pembukaan dilakukan dalam 3 tahap. Akan tetapi tahap akhir pembukaan juga bukan berarti Galapagos akan beraktivitas secara normal. Batasan tetap dilakukan termasuk tidak membuka penerbangan nasional dan internasional. (Foto: Adrian Vasques/AP)
Pandemi ini telah membuat masyarakat di sana merenungkan kembali hubungan mereka dengan alam, industri, dan pariwisata. Beberapa dari mereka mempertanyakan apakah mereka tetap harus bergantung pada pariwisata. Sementara yang lainnya memandang bahwa mereka perlu hidup mandiri. (Foto: Adrian Vasques/AP)