Saatnya Promosikan Borobudur dan 4 Situs Warisan Budaya Lewat Cara Kekinian

Pertama, Candi Borobudur yang ada di Magelang, Jawa Tengah. (dok. Kemenparekraf)

Promosi lewat media sosial disarankan menggunakan story telling dengan disesuaikan platform media sosialnya. (dok Kemdikbud)

Kedua, Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu di Klaten, Jawa Tengah.  (Jauh Hari./detikcom)

Candi Prambanan dilihat dari atas.  (Didik Dwi Haryanto/detikcom)

Kemudian, yang ketiga adalah Situs Manusia Purba Sangiran. Ini juga ada di Jawa Tengah, tepatnya di Wonogiri.(Wahyu/detikTravel)

Display Homo erectus di Museum Manusia Purba Sangiran (Wahyu/detikTravel)

Warisan budaya keempat adalah Sistem Subak Bali sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana. (Kemenpar)

Sistem subak di Bali merupakan sistem mengatur perairan di sawah di Pulau Dewata yang sudah dilakukan turun-termurun. (Kemenparekraf)

Yang kelima adalah Tambang Kuno Batubara Ombilin Sawahlunto, Sumatera Barat.  (Kemenpar)

Salah satu alasan Tambang kuno Ombilin masuk kategori warisan dunia UNESCO karena menunjukkan pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan Eropa pada eksploitasi batubara di masa akhir abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia Tenggara. (gedeleo/d'traveler)

Pertama, Candi Borobudur yang ada di Magelang, Jawa Tengah. (dok. Kemenparekraf)
Promosi lewat media sosial disarankan menggunakan story telling dengan disesuaikan platform media sosialnya. (dok Kemdikbud)
Kedua, Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu di Klaten, Jawa Tengah.  (Jauh Hari./detikcom)
Candi Prambanan dilihat dari atas.  (Didik Dwi Haryanto/detikcom)
Kemudian, yang ketiga adalah Situs Manusia Purba Sangiran. Ini juga ada di Jawa Tengah, tepatnya di Wonogiri.(Wahyu/detikTravel)
Display Homo erectus di Museum Manusia Purba Sangiran (Wahyu/detikTravel)
Warisan budaya keempat adalah Sistem Subak Bali sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana. (Kemenpar)
Sistem subak di Bali merupakan sistem mengatur perairan di sawah di Pulau Dewata yang sudah dilakukan turun-termurun. (Kemenparekraf)
Yang kelima adalah Tambang Kuno Batubara Ombilin Sawahlunto, Sumatera Barat.  (Kemenpar)
Salah satu alasan Tambang kuno Ombilin masuk kategori warisan dunia UNESCO karena menunjukkan pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan Eropa pada eksploitasi batubara di masa akhir abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia Tenggara. (gedeleo/dtraveler)