Potret 5 Terobosan Anti-Corona di Kabin Pesawat

Konsep kursi double decker Zephyr Aerospace ini memanfaatkan ruang kursi standar. Bangku dibuat dua tingkat, tidak terlalu tinggi hanya 1,4 meter dari lantai. (Foto: Zephyr Aerospace)

Jeffrey O'Neill, pendiri dan CEO dari start-up Zephyr Aerospace, mengatakan bahwa bangku rancangannya ini bisa menyesuaikan diri di tengah pandemi Corona. (Foto: Zephyr Aerospace)

Adalah perusahaan teknologi yang berbasis di Seattle, Teague, yang mengeluarkan perangkat AirShield. Alat ini diklaim mampu meningkatkan aliran udara yang sudah ada dan membantu meminimalkan penyebaran kuman di kapal, menciptakan perisai tak terlihat di sekitar penumpang. (Foto: Teague/CNN)

AirShield nantinya bisa dipasang di atas penumpang, di sebelah lubang udara dan lampu baca. Keduanya bisa dioperasikan oleh penumpang sendiri. Alat ini akan dipasang di aliran ventilasi dan membuat suatu ruang udara pribadi berbentuk kerucut. Penumpang lain akan memiliki aliran serupa. (Foto: Teague/CNN)

Sebuah firma desain dari Italia bernama Avio Interiors membuat desain kursi pesawat baru yang bisa digunakan di masa mendatang. Ada 2 desain yang diajukan oleh Avio Interiors. Ini yang pertama disebut Janus. Kursi penumpang yang duduk di dekat jendela pesawat dan lorong kabin akan menghadap ke depan, sedangkan penumpang yang duduk di kursi tengah justru akan dihadapkan ke belakang. (Foto: Avio Interiors)

Ini Glassafe, berupa kursi pesawat yang dilengkapi dengan sekat kaca. Sekat ini akan membatasi kursi antar penumpang, sehingga bisa mengurangi resiko penyebaran bakteri maupun virus. (Foto: Avio Interiors)

Desain kursi pesawat lainnya yang beradaptasi karena pandemi Corona, yakni Interspace Lite. Ada penambahan pemisah di kursi tengah. Gambar terbaru Interspace Lite dibuat oleh Luke Miles, pendiri perusahaan teknologi transportasi Universal Movement. (Foto: CNN)

Ide Interspace Lite dikuatkan dengan gagasan bahwa maskapai sementara waktu meniadakan kursi tengah tapi tidak mengubah interior kabin secara permanen. (Foto: CNN)

Personal Protection Window, alat ini dibikin oleh RAS Completions. Pelindung itu diklaim mampu menekan penyebaran virus Corona. (Foto: CNN)

Pelindung atau penyekat ini dirancang untuk dipasang di antara tempat duduk. Alat ini sudah diminta persetujuan Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan bila disetujui maka bisa digunakan maskapai dalam beberapa minggu ke depan (Foto: CNN)

Konsep kursi double decker Zephyr Aerospace ini memanfaatkan ruang kursi standar. Bangku dibuat dua tingkat, tidak terlalu tinggi hanya 1,4 meter dari lantai. (Foto: Zephyr Aerospace)
Jeffrey ONeill, pendiri dan CEO dari start-up Zephyr Aerospace, mengatakan bahwa bangku rancangannya ini bisa menyesuaikan diri di tengah pandemi Corona. (Foto: Zephyr Aerospace)
Adalah perusahaan teknologi yang berbasis di Seattle, Teague, yang mengeluarkan perangkat AirShield. Alat ini diklaim mampu meningkatkan aliran udara yang sudah ada dan membantu meminimalkan penyebaran kuman di kapal, menciptakan perisai tak terlihat di sekitar penumpang. (Foto: Teague/CNN)
AirShield nantinya bisa dipasang di atas penumpang, di sebelah lubang udara dan lampu baca. Keduanya bisa dioperasikan oleh penumpang sendiri. Alat ini akan dipasang di aliran ventilasi dan membuat suatu ruang udara pribadi berbentuk kerucut. Penumpang lain akan memiliki aliran serupa. (Foto: Teague/CNN)
Sebuah firma desain dari Italia bernama Avio Interiors membuat desain kursi pesawat baru yang bisa digunakan di masa mendatang. Ada 2 desain yang diajukan oleh Avio Interiors. Ini yang pertama disebut Janus. Kursi penumpang yang duduk di dekat jendela pesawat dan lorong kabin akan menghadap ke depan, sedangkan penumpang yang duduk di kursi tengah justru akan dihadapkan ke belakang. (Foto: Avio Interiors)
Ini Glassafe, berupa kursi pesawat yang dilengkapi dengan sekat kaca. Sekat ini akan membatasi kursi antar penumpang, sehingga bisa mengurangi resiko penyebaran bakteri maupun virus. (Foto: Avio Interiors)
Desain kursi pesawat lainnya yang beradaptasi karena pandemi Corona, yakni Interspace Lite. Ada penambahan pemisah di kursi tengah. Gambar terbaru Interspace Lite dibuat oleh Luke Miles, pendiri perusahaan teknologi transportasi Universal Movement. (Foto: CNN)
Ide Interspace Lite dikuatkan dengan gagasan bahwa maskapai sementara waktu meniadakan kursi tengah tapi tidak mengubah interior kabin secara permanen. (Foto: CNN)
Personal Protection Window, alat ini dibikin oleh RAS Completions. Pelindung itu diklaim mampu menekan penyebaran virus Corona. (Foto: CNN)
Pelindung atau penyekat ini dirancang untuk dipasang di antara tempat duduk. Alat ini sudah diminta persetujuan Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan bila disetujui maka bisa digunakan maskapai dalam beberapa minggu ke depan (Foto: CNN)