Terpesona Kota 10.000 Kuil di Myanmar

Bagan adalah sebuah kota tua yang terletak di wilayah Mandalay, Myanmar.  

Sebagaian besar penduduk kerajaan itu adalah bangsa Burma yang menganut ajaran Buddhisme Theravada.  

Pada masa kejayaannya, antara abad ke-11 dan abad ke-13, kerajaan di Bagan memerintahkan untuk membangun ribuan kuil.  

Dibangunlah lebih dari 10.000 kuil Buddha. Ada candi, pagoda, dan biara. Bangunan keagamaan itu menyebar di kota Bagan.  

Kuil-kuil yang ada di Bagan banyak dikunjungi oleh ilmuan dan biarawan dari seluruh dunia.  

Akibat serangan pada tahun 1287 zaman keemasan Bagan pun berakhir. Banyak kuil yang roboh dan sayangnya ada juga kuil yang roboh karena gempa.  

Sekarang yang masih berdiri kokoh hanya tinggal 2.200 kuil saja.  

Sejak tahun 1990, pemerintahan Myanmar merenovasi kuil-kuil yang runtuh dengan tujuan menarik wisatawan. Namun sayangnya, dalam proses renovasi tersebut mereka tidak mempertahankan gaya arsitektur asli.  

Akibatnya, UNESCO menolak memberikan status sebagai warisan dunia pada kuil di Bagan.  

Meskipun begitu, kota Bagan masih tetap menarik wisatawan. Banyak wisatawan yang datang entah untuk melihat keindahan kuil atau bahkan naik balon udara.  

Bagan adalah sebuah kota tua yang terletak di wilayah Mandalay, Myanmar.  
Sebagaian besar penduduk kerajaan itu adalah bangsa Burma yang menganut ajaran Buddhisme Theravada.  
Pada masa kejayaannya, antara abad ke-11 dan abad ke-13, kerajaan di Bagan memerintahkan untuk membangun ribuan kuil.  
Dibangunlah lebih dari 10.000 kuil Buddha. Ada candi, pagoda, dan biara. Bangunan keagamaan itu menyebar di kota Bagan.  
Kuil-kuil yang ada di Bagan banyak dikunjungi oleh ilmuan dan biarawan dari seluruh dunia.  
Akibat serangan pada tahun 1287 zaman keemasan Bagan pun berakhir. Banyak kuil yang roboh dan sayangnya ada juga kuil yang roboh karena gempa.  
Sekarang yang masih berdiri kokoh hanya tinggal 2.200 kuil saja.  
Sejak tahun 1990, pemerintahan Myanmar merenovasi kuil-kuil yang runtuh dengan tujuan menarik wisatawan. Namun sayangnya, dalam proses renovasi tersebut mereka tidak mempertahankan gaya arsitektur asli.  
Akibatnya, UNESCO menolak memberikan status sebagai warisan dunia pada kuil di Bagan.  
Meskipun begitu, kota Bagan masih tetap menarik wisatawan. Banyak wisatawan yang datang entah untuk melihat keindahan kuil atau bahkan naik balon udara.