Pertunjukkan kesenian di Saung Angklung Udjo (SAU) mulai kembali bergeliat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Tak hanya itu, sanggar yang berdiri sejak tahun 1966 ini juga melahirkan berbagai karya yang diekspresikan melalui saluran digital.
Suara nyaring angklung bersahutan saat Teh Lia mengomandoi para pengunjung dengan gerakan tangannya. Seperti biasanya, para pengunjung SAU diajak memainkan angklung sebagai bagian dari pertunjukkan.
Pengunjung pun ditantang untuk lebih berkonsentrasi, karena tempo lagu yang semakin cepat. Ratusan orang yang terdiri orang tua dan anak-anak terlihat begitu antusias menggoyangkan alat musik dari bambu itu.
Sebelum itu, para pengunjung pun dibuat berdecak kagum dengan tarian nusantara yang diperagakan anak-anak yang merupakan murid-murid SAU. Sebagai bentuk AKB, para penampil tetap mengenakan masker dan faceshield di setiap sesi pertunjukannya.
Semarak itu akhirnya mulai kembali di SAU, yang sempat menghentikan sementara pertunjukan angklungnya sejak 15 Maret 2020 atau sejak kasus-kasus awal COVID-19 teridentifikasi di Indonesia.
600 orang lebih yang terdiri dari penampil, pegawai, pengrajin, supplier suvenir di lingkup SAU berhenti berkegiatan ketika itu. Untuk sementara ini pertunjukkan rutin hanya digelar pada Sabtu dan Minggu. Sementara di hari biasa (weekday), tetap ada pertunjukan namun bagi calon pengunjung yang telah melakukan reservasi sebelumnya.