Pengibaran Bendera Merah Putih di Tebing Gunung Bongkok

Begini momen pengibaran bendera raksasa yang berukuran 12x7 meter di Tebing Gunung Bongkok Desa Sukamulya Kampung Cikandang Kecamatan Tegal Waru Kabupaten Purwakarta.
Pada awalnya, Bunga selaku ketua acara dan atlit panjat tebing Indonesia yang memiliki background organisasi di Pataga Indonesia (Perhimpunan Pendaki Gunung Dan Jelajah Alam) ditengah pandemic ini ingin memberikan sebuah persembahan sebagai moment dalam menghormati perjuangan para pahlawan dihari hut kemerdekaan RI yang ke-75.
Lalu dibentuklah sebuah tim pengibaran bendera yang berjumlah 7 orang dari berbagai organisasi pecinta alam seperti Lentera, Gubawangsa, serta disupport oleh FMI (Federasi Mountaineering Indonesia) DKI Jakarta demi suksesnya keberlangsungan kegiatan tersebut.
Keputusan Bunga untuk memilih gunung bongkok adalah karena minimnya aktivitas pariwisata didaerah tersebut, mengingat protokol kesehatan covid-19 yang harus dipatuhi dibandingkan tebing lainnya yang menjadi alternatif, yaitu tebing Parang dan tebing Citatah.
Kang Anton selaku perwakilan dari paguyuban gunung bongkok berharap dengan adanya aktivitas seperti ini dikedepannya akan mengangkat sisi pariwisata juga ekonomi di wilayah tersebut.
Menurut Bunga, ditengah keadaan seperti ini tidak seharusnya menyurutkan semangat dari masyarakat untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang didapatkan dari perjuangan para pahlawan yang memerdekakan Indonesia ditengah tekanan dari penjajah.
Begini momen pengibaran bendera raksasa yang berukuran 12x7 meter di Tebing Gunung Bongkok Desa Sukamulya Kampung Cikandang Kecamatan Tegal Waru Kabupaten Purwakarta.
Pada awalnya, Bunga selaku ketua acara dan atlit panjat tebing Indonesia yang memiliki background organisasi di Pataga Indonesia (Perhimpunan Pendaki Gunung Dan Jelajah Alam) ditengah pandemic ini ingin memberikan sebuah persembahan sebagai moment dalam menghormati perjuangan para pahlawan dihari hut kemerdekaan RI yang ke-75.
Lalu dibentuklah sebuah tim pengibaran bendera yang berjumlah 7 orang dari berbagai organisasi pecinta alam seperti Lentera, Gubawangsa, serta disupport oleh FMI (Federasi Mountaineering Indonesia) DKI Jakarta demi suksesnya keberlangsungan kegiatan tersebut.
Keputusan Bunga untuk memilih gunung bongkok adalah karena minimnya aktivitas pariwisata didaerah tersebut, mengingat protokol kesehatan covid-19 yang harus dipatuhi dibandingkan tebing lainnya yang menjadi alternatif, yaitu tebing Parang dan tebing Citatah.
Kang Anton selaku perwakilan dari paguyuban gunung bongkok berharap dengan adanya aktivitas seperti ini dikedepannya akan mengangkat sisi pariwisata juga ekonomi di wilayah tersebut.
Menurut Bunga, ditengah keadaan seperti ini tidak seharusnya menyurutkan semangat dari masyarakat untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang didapatkan dari perjuangan para pahlawan yang memerdekakan Indonesia ditengah tekanan dari penjajah.