Longyearbyen, Kota yang Melarang Warganya Meninggal di Sana

Longyearbyen merupakan nama kota di utara Bumi yang masih masuk dalam wilayah Norwegia. Ada satu aturan aneh di sana, warganya dilarang meninggal disana dan dilarang menguburkan jenazah di tanah. Getty Images/Maja Hitij
Longyearbyen adalah ibukota bagi Kepulauan Svalbard. Kepulauan Svalbard sendiri merupakan salah satu kepulauan di sebelah utara dari daratan utama Eropa dan berada di Samudra Arktik. Udaranya cukup ekstrem di sana, bisa sampai minus puluhan derajat Celcius. Istimewa/mariasahai
Jika kedapatan ada penduduk yang sudah diprediksi secara medis umurnya tak panjang lagi dan mati di kota Longyearbyen, maka keluarga yang bersangkutan bisa dikenai sanksi dan hukuman. Getty Images/Maja Hitij
Peraturan tersebut sudah berlaku sejak tahun 1950. Bagi orang yang meninggal, jenazahnya tidak boleh dikubur di tanah melainkan harus diterbangkan ke daratan Norwegia. Jenazah akan dibawa naik pesawat kargo bisa dengan Norwegian Air atau SAS (Scandinavian Air System). Getty Images/Maja Hitij
Bukan tanpa sebab pemerintah kota melarang warganya untuk mati, justru aturan itu dibuat untuk melindungi warganya. Getty Images/Maja Hitij
Cuaca ekstrim di Longyearbyen menyebabkan tanah mengalami Permafrost. Istimewa/Thinsktock
Permafrost adalah kondisi tanah yang berada di titik beku pada suhu 0° C. Istimewa/Thinsktock
Jika ada mayat yang dikubur maka jasad tersebut akan terawetkan dan tidak akan membusuk. Hal tersebut akan membahayakan bagi warga lain yang masih hidup. Istimewa/mariasahai
Di lain sisi, hal tersebut pun bisa berubah menjadi penyebar penyakit. Tahun 1920-an, penduduk Longyearbyen menderita flu akibat virus dari jenazah yang dikuburkan. Maka pemerintah setempat dengan tegas menyatakan tidak boleh ada jenazah yang dikuburkan yang sama saja artinya tidak boleh ada kuburan. Getty Images/Maja Hitij
Meski begitu, Longyearbyen menjadi salah satu destinasi wisata populer di kalangan turis dunia. Getty Images/Maja Hitij
Pariwisata menjadi salah satu mata pencaharian penduduknya. Mereka menawarkan pengalaman mendaki gunung-gunung es, naik kereta salju dan merasakan tinggal di kepulauan terpencil. Termasuk, melihat kehidupan penduduknya dari dekat. Getty Images/Maja Hitij
Kepulauan Svalbard pertama kali dijajaki manusia pada abad ke-12, ketika zaman Viking. Bangsa Viking memberi nama 'Svalbard' yang memiliki arti tepi yang dingin. Dan kota utamanya yaitu Longyearbyen merupakan yang paling banyak penduduknya. Getty Images/Maja Hitij