Potret 5 Bangunan Tanpa Dinding Siti Inggil di Keraton Kasepuhan

Mande Malang Semirang memiliki arsitektur hindu dengan nilai filosofi islam. Ada 6 tiang yang berdiri, disimbolkan dari rukun iman. Sedangkan di sekelilingnya, terdapat 14 tiang. Bila digabungkan, jumlahnya menjadi 20 yang diambil dari sifat-sifat Allah. Fungsinya adalah tempat berkumpul sultan dan keluarganya.

Bangunan ini memiliki dua tiang yang memiliki filosofi dua kalimat syahadat. Mande Semar Tinandu meripakan tempat duduk penghulu keraton, dan kepala kaum masjid. Letaknya di sebelah timur Mande Malang Semirang.

Mande Pandawa Lima yang memiliki lima tiang sebaagai simbol dari rukun islam. Bangunan ini merupakan tempat duduk pejabat pengawal sultan.

Mande Pengiring merupakan bangunan dengan empat tiang di tengah dan empat tiang di pojok. Empat tiang pertama melambangkan empat unsur, yaitu, air, aingin, api dan air. Sedangkan empat tiang kedua melambangkan empat arah mata angin.

Mande Karasemen menjadi tempat perangkat gamelan atau kesenian. Setiap idul fitri dan idul adha, tradisi yang dilakukan adalah pementasan gamelan sekaten.

Siti Inggil memiliki dua gapura bergaya arsitek zaman Majapahit.

Mande Malang Semirang memiliki arsitektur hindu dengan nilai filosofi islam. Ada 6 tiang yang berdiri, disimbolkan dari rukun iman. Sedangkan di sekelilingnya, terdapat 14 tiang. Bila digabungkan, jumlahnya menjadi 20 yang diambil dari sifat-sifat Allah. Fungsinya adalah tempat berkumpul sultan dan keluarganya.
Bangunan ini memiliki dua tiang yang memiliki filosofi dua kalimat syahadat. Mande Semar Tinandu meripakan tempat duduk penghulu keraton, dan kepala kaum masjid. Letaknya di sebelah timur Mande Malang Semirang.
Mande Pandawa Lima yang memiliki lima tiang sebaagai simbol dari rukun islam. Bangunan ini merupakan tempat duduk pejabat pengawal sultan.
Mande Pengiring merupakan bangunan dengan empat tiang di tengah dan empat tiang di pojok. Empat tiang pertama melambangkan empat unsur, yaitu, air, aingin, api dan air. Sedangkan empat tiang kedua melambangkan empat arah mata angin.
Mande Karasemen menjadi tempat perangkat gamelan atau kesenian. Setiap idul fitri dan idul adha, tradisi yang dilakukan adalah pementasan gamelan sekaten.
Siti Inggil memiliki dua gapura bergaya arsitek zaman Majapahit.