Potret Situs Gua Bhuto di Bondowoso

Sebuah obyek wisata bernilai sejarah berupa goa berelief bhuto atau raksasa terdapat di Bondowoso. Kawasan ini juga sudah dimasukan sebagai salah satu item UNESCO Global Geopark (UGG).

Bagi masyarakat setempat, situs Goa Bhuto jamak disebutĀ  sebagai 'gua butah' (dalam bahasa Madura butah artinya raksasa). Terletak di Desa Jirek Mas, Cermee, atau sekitar 3 jam perjalanan dari kota Bondowoso.

Belum diketahui secara pasti, tahun berapa situs Gua Bhuto tersebut dibuat. Namun diperkirakan antara abad 13 dan 14 atau pada masa akhir atau pasca zaman kerajaan Majapahit.

Sepintas situs ini hanya berupa cerukan tebing batu. Namun di dindingnya terdapat relief berbentuk raksasa. Selain relief induk berupa raksasa, pada kanan kirinya juga terdapat relief dengan struktur dan bentuk lain.

Menurut salah seorang arkeolog di Bondowoso, Heri Kusdaryanto, berdasarkan referensi serta hasil penelitian, goa itu merupakan peninggalan agama Budha. Tempat itu merupakan tempat pertapaan para bhikku.

Dari strukturnya, situs Goa Bhuto terdiri dari 4 relief. Yakni relief kala (butho), relief kuncup bunga teratai, relief Buddha bermeditasi, kepala manusia bertanduk dikelilingi api, serta relief orang sedang meditasi.

Sayangnya, beberapa relief di situs sudah mulai banyak yang tidak utuh dan rusak. Bahkan ada yang hilang. Diduga, hal itu karena ulah tangan-tangan jahil.

Sebuah obyek wisata bernilai sejarah berupa goa berelief bhuto atau raksasa terdapat di Bondowoso. Kawasan ini juga sudah dimasukan sebagai salah satu item UNESCO Global Geopark (UGG).
Bagi masyarakat setempat, situs Goa Bhuto jamak disebutĀ  sebagai gua butah (dalam bahasa Madura butah artinya raksasa). Terletak di Desa Jirek Mas, Cermee, atau sekitar 3 jam perjalanan dari kota Bondowoso.
Belum diketahui secara pasti, tahun berapa situs Gua Bhuto tersebut dibuat. Namun diperkirakan antara abad 13 dan 14 atau pada masa akhir atau pasca zaman kerajaan Majapahit.
Sepintas situs ini hanya berupa cerukan tebing batu. Namun di dindingnya terdapat relief berbentuk raksasa. Selain relief induk berupa raksasa, pada kanan kirinya juga terdapat relief dengan struktur dan bentuk lain.
Menurut salah seorang arkeolog di Bondowoso, Heri Kusdaryanto, berdasarkan referensi serta hasil penelitian, goa itu merupakan peninggalan agama Budha. Tempat itu merupakan tempat pertapaan para bhikku.
Dari strukturnya, situs Goa Bhuto terdiri dari 4 relief. Yakni relief kala (butho), relief kuncup bunga teratai, relief Buddha bermeditasi, kepala manusia bertanduk dikelilingi api, serta relief orang sedang meditasi.
Sayangnya, beberapa relief di situs sudah mulai banyak yang tidak utuh dan rusak. Bahkan ada yang hilang. Diduga, hal itu karena ulah tangan-tangan jahil.