Dampak Protes Antirasis, Museum Ini Hapus Koleksi Kerangka Manusia

Museum Pitt Rivers yang menjadi bagian dari Universitas Oxford di Inggris berhenti memamerkan 120 kerangka manusia, termasuk koleksi mereka yang tersohor 'shrunken heads' atau kepala yang disusutkan. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.

Dilansir dari AP, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk 'proses dekolonisasi' sejumlah koleksi yang dianggap melanggengkan rasisme. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.

Keputusan untuk berhenti memamerkan ratusan kerangka manusia tersebut diambil setelah gelombang aksi Black Lives Matter digaungkan di sejumlah negara dunia sejak beberapa waktu lalu. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.

Museum Pitt Rivers yang menjadi bagian dari Universitas Oxford itu pun dikenal sebagai salah satu lembaga antropologi, etnografi, dan arkeologi yang terkemuka di dunia. Lembaga itu pun diketahui menghadapi tuduhan melanggengkan rasisme dan ketidakpekaan budaya karena memajang sejumlah barang-barang yang dianggap sarat dengan rasisme. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.

Museum Pitt Rivers yang menjadi bagian dari Universitas Oxford di Inggris berhenti memamerkan 120 kerangka manusia, termasuk koleksi mereka yang tersohor shrunken heads atau kepala yang disusutkan. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.
Dilansir dari AP, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk proses dekolonisasi sejumlah koleksi yang dianggap melanggengkan rasisme. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.
Keputusan untuk berhenti memamerkan ratusan kerangka manusia tersebut diambil setelah gelombang aksi Black Lives Matter digaungkan di sejumlah negara dunia sejak beberapa waktu lalu. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.
Museum Pitt Rivers yang menjadi bagian dari Universitas Oxford itu pun dikenal sebagai salah satu lembaga antropologi, etnografi, dan arkeologi yang terkemuka di dunia. Lembaga itu pun diketahui menghadapi tuduhan melanggengkan rasisme dan ketidakpekaan budaya karena memajang sejumlah barang-barang yang dianggap sarat dengan rasisme. Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford via AP.