Phuket Jadi Kota Hantu Gegara Corona

Phuket menjadi kota mati saat pandemi virus Corona. Diprediksi, pulau itu bakal lebih sulit pulih ketimbang usai diterjang tsunami.

Kawasan yang biasa ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara itu kini tampak sepi. Kolam renang kosong, kursi-kursi di restoran-restoran pun tampak ditumpuk tinggi. Diketahui, 3.000 hotel di Patong tutup.

Suasana itu jomplang dibandingkan tahun lalu. Lebih dari sembilan juta wisatawan mengunjungi Phuket, hingga menjadikannya destinasi wisata paling favorit kedua di Thailand setelah Bangkok.

Keputusasaan pun mulai membayangi pekerja wisata di Phuket. Sebagian bertahan, namun sebagian besar lainnya memilih banting setir bekerja apa saja untuk mendapatkan uang.

Sepinya Phuket dari wisatawan berdampak besar terhadap ekonomi pengusaha, pekerja, dan warganya. Wisata memang menjadi motor kehidupan Phuket. Biasanya, Phuket mendapatkan 80 persen pemasukan dari wisata, sektor yang mempekerjakan 300.000 orang.

Phuket sedianya akan menyambut turis asing pertama Thailand sejak April sebagai percobaan, tetapi pembukaan gerbang negara pada akhirnya diundur. Kemudian muncul opsi dengan kewajiban karantina dan wisata eksklusif yang menyasar kelas khusus.

Sebelum pandemi, wisatawan domestik hanya mencapai 30 persen dari pengunjung ke Phuket. Kini dengan mau tidak mau mendongkrak jumlah wisatawan dari domestik, Phuket dipaksa merancang ulang model bisnisnya. Paket uji coba wisata di Phuket sudah ditawarkan kepada wisatawan domestik dengan harga serendah USD 30 atau setara dengan Rp 400 ribuan untuk dua malam, termasuk penerbangan dari Bangkok. Dengan harga rendah itu, bisa jadi sih hotel-hotel kemungkinan sulit untuk balik modal.

Phuket menjadi kota mati saat pandemi virus Corona. Diprediksi, pulau itu bakal lebih sulit pulih ketimbang usai diterjang tsunami.
Kawasan yang biasa ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara itu kini tampak sepi. Kolam renang kosong, kursi-kursi di restoran-restoran pun tampak ditumpuk tinggi. Diketahui, 3.000 hotel di Patong tutup.
Suasana itu jomplang dibandingkan tahun lalu. Lebih dari sembilan juta wisatawan mengunjungi Phuket, hingga menjadikannya destinasi wisata paling favorit kedua di Thailand setelah Bangkok.
Keputusasaan pun mulai membayangi pekerja wisata di Phuket. Sebagian bertahan, namun sebagian besar lainnya memilih banting setir bekerja apa saja untuk mendapatkan uang.
Sepinya Phuket dari wisatawan berdampak besar terhadap ekonomi pengusaha, pekerja, dan warganya. Wisata memang menjadi motor kehidupan Phuket. Biasanya, Phuket mendapatkan 80 persen pemasukan dari wisata, sektor yang mempekerjakan 300.000 orang.
Phuket sedianya akan menyambut turis asing pertama Thailand sejak April sebagai percobaan, tetapi pembukaan gerbang negara pada akhirnya diundur. Kemudian muncul opsi dengan kewajiban karantina dan wisata eksklusif yang menyasar kelas khusus.
Sebelum pandemi, wisatawan domestik hanya mencapai 30 persen dari pengunjung ke Phuket. Kini dengan mau tidak mau mendongkrak jumlah wisatawan dari domestik, Phuket dipaksa merancang ulang model bisnisnya. Paket uji coba wisata di Phuket sudah ditawarkan kepada wisatawan domestik dengan harga serendah USD 30 atau setara dengan Rp 400 ribuan untuk dua malam, termasuk penerbangan dari Bangkok. Dengan harga rendah itu, bisa jadi sih hotel-hotel kemungkinan sulit untuk balik modal.