Ini Benteng Peninggalan Belanda yang Jadi Milik Raja Porkas di Solo

Pengusaha Robby Sumampow menyisakan warisan aset Benteng Vastenburg di Solo. Bangunan cagar budaya itu memiliki sejarah panjang sejak digunakan kamp tentara Belanda hingga menjadi sengketa dan dimiliki swasta.
Sejarawan Solo, Heri Priyatmoko, mengatakan Benteng Vastenburg dulunya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.
Kala itu, dari benteng Vastenburg, Belanda mengawasi aktivitas Keraton Kasunanan Surakarta dan masyarakat.
Sekarang benteng itu hanya tersisa temboknya yang semakin lapuk dimakan usia. Padahal dulu terdapat sejumlah bangunan di dalamnya untuk tinggal para pejabat kolonial.
Heri mengatakan, benteng Vastenburg sanggup menampung prajurit perang sekitar 300 orang. Benteng ini juga memiliki barak-barak yang luas untuk perwira dan prajurit, berikut gudang senjata dan mesiu.
Hingga masa Orde Baru, Benteng Vastenburg masih digunakan sebagai kamp tentara, yakni untuk tempat pelatihan keprajuritan dan untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Dari informasi yang dihimpun, lahan Benteng Vastenburg itu ditukar guling pada era Orde Baru. Kawasan heritage itu kemudian dimiliki swasta hingga muncul rencana akan dibangun hotel. Salah satunya dimiliki Robby Sumampow.
Joko Widodo saat masih menjadi Wali Kota Solo pernah berupaya mengembalikan Benteng Vastenburg menjadi milik pemerintah. Namun, hal tersebut terkendala masalah dana. Butuh dana yang sangat besar untuk membelinya kembali dari pengusaha.
Benteng Vastenburg itu memiliki luas mencapai 40 ribu meter persegi. Menurut pengacara Robby Sumampow, Heru S Notonegoro, kliennya itu memiliki lahan seluas 32 ribu meter persegi.
Kabar terakhir, pemerintah pusat sudah sempat melakukan penaksiran nilai sebagai tahap awal akuisisi lahan Benteng Vastenburg. Namun setelah Robby Sumampow meninggal, Heru mengatakan belum mengetahui langkah selanjutnya. Hal tersebut akan dibahas pihak keluarga pengusaha keturunan Tionghoa itu.