Sekitar tahun 1980-an, Desa Ngrajek ini terkenal dengan potensi budidaya ikan tawar terbesar se-Jawa Tengah. Untuk itu, pengunjung yang berwisata di Desa Ngrajek, khususnya di Dusun Ngrajek 1, Ngarek 2 dan Dusun Ngrajek 3 bisa mendapatkan bonus belajar budidaya ikan tawar.
Saluran air irigasi yang dulunya penuh dengan sampah, kini dibersihkan dan digunakan untuk memelihara ikan tawar. Di saluran ini dipelihara ikan nila dan koi.
Tembok rumah warga yang berada di atas saluran air juga dilukisi mural ikan koi.
Untuk wisata ini, belum ada tiket masuknya, pengelola hanya menyediakan pakan ikan per kap sebesar Rp 2.000.
Untuk di Dusun Ngrajek 1 ini, saluran air yang digunakan memelihara ikan sepanjang 30 meter, lebar 1,8 sentimeter, kedalaman 1 meter. Dulunya, saluran ini penuh dengan sampah dan sedimentasi berupa pasir yang dikeruk, kemudian, digunakan untuk memelihara ikan sejak sebulan yang lalu.
Semenjak itu, pengunjung berdatangan, kemudian rata-rata sehari habis 15 sampai 20 kap pakan ikan. Kemudian, untuk weekend minimal 50 kap pakan ikan habis.