Potret Omah Kembar di Kudus, Saksi Kejayaan Raja Kretek Nitisemito

Nitisemito dikenal dengan sosok sebagai pengusaha rokok berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Nitisemito yang dikenal sebagai raja kretek itu dikenal mengalami masa kejayaan sekitar tahun 1922 hingga 1940. Hingga kini saksi bisu Omah Kembar (Rumah Kembar) peninggalan Nitisemito masih berdiri kokoh. Bagaimana kondisinya?
 
Menurut cucu Nitisemito, Yudhi Ernawan, Omah Kembar dibangun sekitar tahun 1926. Bangunan yang berada di Jalan Sunan Kudus turut Desa Demangan Kecamatan Kota, Kudus, itu diketahui dibangun oleh seorang arsitek Belanda. 
Omah Kembar berada di sisi sebelah timur sungai Gelis dan sebelah barat sungai barat. Omah kembar itu dipisahkan oleh sungai Gelis. Pantauan di lokasi, Omah Kembar itu tidak dihuni oleh orang lagi. Kondisi Omah Kembar di sisi timur tampak tertutup oleh pagar. Di sekitar Omah Kembar pun terdapat banyak rumput.
Cucu Nitisemito itu mengatakan ada sejarah sendiri kakeknya membuat Omah Kembar. Kata Yudhi rumah itu dibuat untuk anak pertama dan keduanya. Karena anak pertama dan keduanya adalah seorang perempuan.
Yudhi mengatakan Omah Kembar ditinggali anak - anak dari Nitisemito. Namun ketika anak - anak Nitisemito meninggal dunia, kemudian ditinggali oleh cucu Nitisemito. Ditambahkan Yudhi Omah Kembar tersebut akan dijadikan Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Rencananya rumah tersebut akan dibeli oleh Pemkab Kudus. 
Nitisemito dikenal dengan sosok sebagai pengusaha rokok berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Nitisemito yang dikenal sebagai raja kretek itu dikenal mengalami masa kejayaan sekitar tahun 1922 hingga 1940. Hingga kini saksi bisu Omah Kembar (Rumah Kembar) peninggalan Nitisemito masih berdiri kokoh. Bagaimana kondisinya? 
Menurut cucu Nitisemito, Yudhi Ernawan, Omah Kembar dibangun sekitar tahun 1926. Bangunan yang berada di Jalan Sunan Kudus turut Desa Demangan Kecamatan Kota, Kudus, itu diketahui dibangun oleh seorang arsitek Belanda. 
Omah Kembar berada di sisi sebelah timur sungai Gelis dan sebelah barat sungai barat. Omah kembar itu dipisahkan oleh sungai Gelis. Pantauan di lokasi, Omah Kembar itu tidak dihuni oleh orang lagi. Kondisi Omah Kembar di sisi timur tampak tertutup oleh pagar. Di sekitar Omah Kembar pun terdapat banyak rumput.
Cucu Nitisemito itu mengatakan ada sejarah sendiri kakeknya membuat Omah Kembar. Kata Yudhi rumah itu dibuat untuk anak pertama dan keduanya. Karena anak pertama dan keduanya adalah seorang perempuan.
Yudhi mengatakan Omah Kembar ditinggali anak - anak dari Nitisemito. Namun ketika anak - anak Nitisemito meninggal dunia, kemudian ditinggali oleh cucu Nitisemito. Ditambahkan Yudhi Omah Kembar tersebut akan dijadikan Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Rencananya rumah tersebut akan dibeli oleh Pemkab Kudus.