Kecantikan 3 Cagar Biosfer Baru UNESCO di Indonesia

Cagar Biosfir Bunaken Tangkoko Minahasa. Sebagai cagar biosfir, keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan demi kepentingan penelitian dan pendidikan.
Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa. Cagar biosfer mencakup total 746.405,92 hektar habitat darat dan laut.
Cagar Biosfir Bunaken Tangkoko Minahasa. Cagar biosfer ini merupakan rumah bagi lebih dari 130 spesies mamalia termasuk tarsius Dian.
Cagar Biosfir Bunaken Tangkoko Minahasa. Wilayah ini memperoleh keuntungan dari produksi kakao, kopi, perikanan, dan ekowisata. Cagar ini merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya.
Cagar Karimunjawa-Jepara-Muria. Cagar Karimunjawa Jepara-Muria yang baru diakui UNESCO ini adalah ekosistem unik yang merupakan gabungan kepulauan, dataran rendah dan pegunungan.
Cagar alam ini memiliki beragam ekosistem termasuk pulau-pulau kecil, ekosistem laut, hutan hujan tropis dataran rendah dan pegunungan. Sebagian besar penghuni cagar biosfer hidup dari pertanian tradisional dan perikanan.
Pesona bawah laut Cagar Biosfer Karimunjawa-Jepara-Muria. Cagar ini terletak di Jawa Tengah terletak di wilayah pegunungan yang mengelilingi Gunung Muria.
Cagar biosfir Karimunjawa. Cagar biosfer sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah tengah pulau Jawa.
Cagar Merapi Merbabu Menoreh merupakan ekosistem hutan pegunungan yang menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Jawa. Terletak di Jawa Tengah, di wilayah Indo-Malaya.
Cagar biosfer Merapi Merbabu Menoreh mencakup 254.877 hektar. Merupakan rumah bagi Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Merbabu dan Suaka Margasatwa Sermo, setiap situs sangat penting dalam melindungi berbagai spesies endemik Jawa.
Cagar Merapi Merbabu Menoreh. Tipe hutan pegunungan Jawa-Bali di lokasi tersebut melindungi keanekaragaman hayati di wilayah Indo / Malaya serta formasi batu kapur di wilayah Menorah.