Pilot Citilink Captain Ikhramuddin Malik bersama co-pilot Andy Diana mengungkapkan bahwa tak ada pengurangan karyawan seperti yang dilakukan maskapai saudaranya.
Pandemi Corona membuat dunia penerbangan lesu. Mobilitas orang dibatasi untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Akibatnya, maskapai pun mengurangi kuantitas penerbangan yang kemudian berdampak pada pengurangan karyawan.
Misalnya saja Lion Air yang tak memperpanjang kontrak 2.600 karyawannya. Selain itu, Garuda Indonesia juga mengumumkan akan mengakhiri kontrak 700 karyawannya.
Melihat fenomena ini, detikTravel menanyakan kabar karyawan Citilink, maskapai yang masih satu grup dengan Garuda Indonesia itu. Melalui wawancara dengan pilot dan awak kabin Citilink di Jakarta, Kamis (19/11/2020) mereka mengungkapkan bahwa tak ada pengurangan karyawan seperti yang dilakukan maskapai saudaranya.
Pengurangan jam terbang itu sampai 70 persen dibandingkan kondisi normal. Jika biasanya pilot dapat terbang antara 70-100 jam per bulan, saat ini mereka hanya diberi jatah kurang dari 30-50 jam sebulan.
Kedua pilot itu juga mengungkapkan bahwa untuk sekarang gaji mereka masih cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Berbeda dengan nasib pilot lainnya yang sampai harus mencari pendapatan tambahan dengan berbagai cara.
Beranjak dari pilot, awak kabin Citilink juga mengemukakan bahwa kondisi mereka masih aman dari pengurangan karyawan. Seluruh awak kabin Citilink masih dipekerjakan tapi jam terbang dikurangi dan mereka harus membantu penerbangan kargo.
Kendati saat ini dalam kondisi aman, baik pilot maupun awak kabin tetap berharap bahwa dunia penerbangan dapat segera pulih. Mereka berpesan kepada masyarakat untuk tak ragu terbang dan tetap menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Pilot dan co pilot Citilink menjelaskan kepada detikTravel mengenai protokol kesehatan yang mereka terapkan sebelum hendak terbang. Di masa awal pandemi COVID-19, seluruh pilot dan awak kabin diwajibkan untuk melakukan rapid test ini setiap tiga hari sekali. Tapi, saat ini rapid test dilakukan setiap 14 hari sekali. Tujuannya untuk memastikan mereka dalam kondisi fit dalam bertugas.
Saat ini, penerbangan domestik Citilink telah kembali beroperasi hampir 90 persen. Namun untuk pilot, jam terbang mereka masih dibatasi hingga paling sedikit antara 20-30 jam terbang per bulan.