Sebelum dikenal sebagai kawasan belanja ikonik di Kota Bandung, dulunya Cihampelas merupakan pemukiman orang Belanda. Untuk mengobati rasa rindu orang Eropa akan kampung halamannya, mereka punya tempat pelesir bernama Situ Garunggang. Kini, sudah jadi rumah warga. (Yudha Maulana/detikTravel)
Dalam buku panduan yang berjudul Gids van Bandoeng en Midden-Priangan, SA Reitsma dan WH Hooglend (1927) menulis, bahwa di sebelah timur Jalan Cihampelas, sedikit ke bawah (Selatan) dari pabrik, terdapat jalan sempit menuju ke arah timur. Setelah berjalan beberapa menit di sana terdapat Situ Garunggang. (dok. Istimewa)
Tempo dulu, Cihampelas masuk ke dalam kawasan yang bernama Garunggang. Bila melihat peta Bandung Utara (Bandoeng-Noord) yang dibuat Topografische Dienst (Batavia) tahun 1931, nama Garunggang ini masih dapat ditemui. Lokasinya berada di lekukan Sungai Cikapundung di antara Sukajadi - Cihampelas. (dok. Istimewa)
Mengutip tulisan Prof. Drs. Wojowasito (1998), dalam bahasa Kawi, garunggang memiliki makna kosong dan hampa. Ketika masa awal penghunian kawasan tersebut, suasananya sangat sunyi. Namun, suasana yang sunyi sepi itu kemudian menjadi tempat wisata air di pinggir Cikapundung yang sangat ramai. (dok. Istimewa)
Bagi yang ingin berperahu di Situ Garunggang, orang dewasa dikenakan karcis 25 sen untuk setengah jam, sedangkan anak-anak ditarif setengahnya, yaitu 12,5 sen. Pengunjung pun dapat menyewa perahu untuk didayung sendiri dengan harga 5 sen. Tapi itu dulu, Situ Garunggang kini sudah berubah menjadi perumahan. (Yudha Maulana/detikTravel)