Di tengah area permukiman warga di kawasan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, berdiri sebuah bangunan megah dan berkilau emas.
Bangunan itu merupakan Vihara Hemadhiro Mettavati.
Vihara yang memiliki luas area sebesar 2.142 meter ini dibangun dengan desain seperti vihara-vihara yang ada di Thailand.
Vihara itu diketahui memiliki 108 patung Buddha yang berada di lantai 3 bangunan tersebut.
Di sisi kanan dan kiri anak tangga bangunan Vihara Hemadhiro Mettavati tampak dihiasi dengan dua ekor naga.
Dilansir dari CNN Indonesia, kemegahan bangunan yang berada di area permukiman warga tersebut bukan ingin menunjukkan keangkuhan melainkan kehangatan sekaligus semangat toleransi.
Hal tersebut terlihat dari kehadiran Mushola Yafat bin Mustofa yang berada di sebelah kiri bangunan Vihara Hemadhiro Mettavati.
Di masa pandemi COVID-19, Vihara Hemadhiro Mettavati turut menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung yang datang ke vihara tersebut. Hal itu terlihat dari keberadaan hand sanitizer di depan pintu masuk vihara.
Saat ini penggunaan ruang untuk kebaktian pun hanya dibatasi maksimal untuk 50 orang dari kapasitas maksimal 150 orang.
Pembatasan pengunjung itu dilakukan guna mengantisipasi kerumunan di vihara tersebut.
Terkait dengan proses pembangunan Vihara Hemadhiro Mettavati, bangunan vihara dan musala di kawasan itu mulai dibangun sejak 2015 dan diresmikan pada 30 Juni 2019 silam.
Selain berdiri bangunan vihara, kawasan tersebut juga dilengkapi dengan taman dan kolam ikan.
Kebaktian Vihara Hemadhiro Mettavati di hanya diselenggarakan Minggu mulai pukul 9 pagi. Untuk anak-anak sekolah Minggu menempati ruang kebaktian di bawah. Sedangkan untuk kebaktian umum berada di Baktisala Utama. Kegiatan kebaktian tidak akan bentrok dengan kumandang adzan karena sudah selesai sebelum pukul 12 siang.