Foto: Pasar Wisata Badau yang Sepi Akibat Pandemi

Meskipun namanya Pasar Wisata, ini bukanlah seperti pasar kebanyakan yang ada di beberapa daerah, atau pasar yang menjual sayur-mayur.

Pasar Wisata Badau ini berada di kompleks Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia (PLBN Badau) di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat yang mulai di fungsikan pada November akhir tahun lalu 2019.

Di dalam Pasar Wisata itu terdapat sejumlah penjual makanan lokal hingga toko-toko souvenir yang menjajakan kerajinan khas Kalimantan Barat.
Pasar Wisata Badau ini juha merupakan tempat atau pasar transit, apabila ada warga yang ingin ke Malaysia atau sebaliknya dari Malaysia ke Indonesia.
Sebagian besar pedagang yang menempati Pasar Wisata Badau itu berjualan makanan dan kuliner, serta berbagai minuman ringan.
Pengelolaan pasar wisata itu langsung di bawah pihak PLBN Badau, sedangkan pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan Kapuas Hulu hanya membantu, seperti sosialisasi hingga menyiapkan warga yang berjualan di pasar tersebut.

Pasar ini sangat strategis untuk mempromosikan potensi Kapuas Hulu ke luar negeri, karena di pasar wisata itu juga akan dijual berbagai kerajinan tangan khas Kapuas Hulu, termasuk juga makanan khas sana.
Kehadiran pasar wisata di perbatasan ini seharusnya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berjualan berbagai produk unggulan, sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan setempat.
Efek ekonomi lain yang muncul dari pengoperasian PLBN Badau, yakni penyerapan tenaga kerja lokal. Tenaga pendukung di area kantor dan fasilitas pendukung PLBN Badau mayoritas mengandalkan SDM lokal dari Nanga Badau dan sekitarnya. Geliat perekonomian di Badau juga tercermin dari peningkatan jumlah tabungan dan kredit yang disalurkan BRI Unit Badau. Dua item keuangan tersebut nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Seorang wisatawan lokal berfoto di depan Pasar Wisata Badau yang sepi akibat pandemi. Sebagai informasi, Nilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BRI juga terus meningkat, dari Rp 7,2 miliar di akhir 2019 menjadi Rp 18,7 miliar sampai dengan November 2020.
Sampai dengan November 2020, jumlah tabungan di BRI Unit Badau menginjak angka Rp 48,5 miliar. Meningkat cukup signifikan dari jumlah tabungan tahun 2019, yang berjumlah Rp 40,9 miliar.
Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, termasuk bagi masyarakat Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. BRI juga menghadirkan KUR hingga menyalurkan BPUM untuk membantu UMKM sekitar.
Meskipun namanya Pasar Wisata, ini bukanlah seperti pasar kebanyakan yang ada di beberapa daerah, atau pasar yang menjual sayur-mayur.
Pasar Wisata Badau ini berada di kompleks Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia (PLBN Badau) di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat yang mulai di fungsikan pada November akhir tahun lalu 2019.
Di dalam Pasar Wisata itu terdapat sejumlah penjual makanan lokal hingga toko-toko souvenir yang menjajakan kerajinan khas Kalimantan Barat.
Pasar Wisata Badau ini juha merupakan tempat atau pasar transit, apabila ada warga yang ingin ke Malaysia atau sebaliknya dari Malaysia ke Indonesia.
Sebagian besar pedagang yang menempati Pasar Wisata Badau itu berjualan makanan dan kuliner, serta berbagai minuman ringan.
Pengelolaan pasar wisata itu langsung di bawah pihak PLBN Badau, sedangkan pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan Kapuas Hulu hanya membantu, seperti sosialisasi hingga menyiapkan warga yang berjualan di pasar tersebut.
Pasar ini sangat strategis untuk mempromosikan potensi Kapuas Hulu ke luar negeri, karena di pasar wisata itu juga akan dijual berbagai kerajinan tangan khas Kapuas Hulu, termasuk juga makanan khas sana.
Kehadiran pasar wisata di perbatasan ini seharusnya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berjualan berbagai produk unggulan, sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan setempat.
Efek ekonomi lain yang muncul dari pengoperasian PLBN Badau, yakni penyerapan tenaga kerja lokal. Tenaga pendukung di area kantor dan fasilitas pendukung PLBN Badau mayoritas mengandalkan SDM lokal dari Nanga Badau dan sekitarnya. Geliat perekonomian di Badau juga tercermin dari peningkatan jumlah tabungan dan kredit yang disalurkan BRI Unit Badau. Dua item keuangan tersebut nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Seorang wisatawan lokal berfoto di depan Pasar Wisata Badau yang sepi akibat pandemi. Sebagai informasi, Nilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BRI juga terus meningkat, dari Rp 7,2 miliar di akhir 2019 menjadi Rp 18,7 miliar sampai dengan November 2020.
Sampai dengan November 2020, jumlah tabungan di BRI Unit Badau menginjak angka Rp 48,5 miliar. Meningkat cukup signifikan dari jumlah tabungan tahun 2019, yang berjumlah Rp 40,9 miliar.
Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, termasuk bagi masyarakat Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. BRI juga menghadirkan KUR hingga menyalurkan BPUM untuk membantu UMKM sekitar.