Ini Konsep Bandara Antariksa di Jepang

Mungkin tidak butuh lama lagi akan perjalanan ke luar angkasa secara mudah. Jepang telah memiliki konsep bandara antariksa. Spaceport City ini memiliki fasilitas penelitian dan bisnis, akademi pendidikan, pertokoan, hotel, restoran makanan astronot, bioskop IMAX 4D, museum seni, gym, akuarium, dan disko.

Desain terbaru memperlihatkan bangunan menara baja dan kaca berbentuk silinder menonjol melalui atap panel surya berbentuk bundar. Bangunan ini membentuk Kota Bandara Antariksa atau Spaceport City.

Noiz Architects ada di belakangnya. Firma ini yang merancang konsep Spaceport City tersebut bekerja sama dengan perusahaan komunikasi Dentsu, desainer Canaria, dan nirlaba Spaceport Jepang.

Spaceport City dirancang untuk meluncurkan turis dalam perjalanan sehari ke luar angkasa. Mereka melihat sekilas kelengkungan Bumi dan merasakan gravitasi nol.

Tidak seperti peluncur roket vertikal konvensional yang kebanyakan kita bayangkan jika ke luar angkasa, Spaceport City dirancang untuk pesawat ruang angkasa suborbital. Armada ini lebih seperti pesawat yang lepas landas secara horizontal.

Penerbangan luar angkasa suborbital komersial belum tersedia, tetapi perusahaan termasuk Blue Origin dan Virgin Galactic sedang menguji pesawat ruang angkasa suborbital untuk pariwisata luar angkasa. 

Spaceport City bukanlah proyek bandara antariksa perkotaan pertama. Di Houston, kota terbesar keempat di AS dan rumah bagi program astronot NASA, sebuah pekerjaan serupa sedang dilakukan untuk mengubah Bandara Ellington menjadi bandara antariksa komersial.

Colorado Air and Space Port (CASP) hanya berjarak 30 menit berkendara dari pusat Kota Denver. Bandara luar angkasa ini terletak di dekat kota untuk menarik bisnis yang berhubungan dengan luar angkasa dan pelancong luar angkasa, setelah penerbangan komersial tersedia.

Mungkin tidak butuh lama lagi akan perjalanan ke luar angkasa secara mudah. Jepang telah memiliki konsep bandara antariksa. Spaceport City ini memiliki fasilitas penelitian dan bisnis, akademi pendidikan, pertokoan, hotel, restoran makanan astronot, bioskop IMAX 4D, museum seni, gym, akuarium, dan disko.
Desain terbaru memperlihatkan bangunan menara baja dan kaca berbentuk silinder menonjol melalui atap panel surya berbentuk bundar. Bangunan ini membentuk Kota Bandara Antariksa atau Spaceport City.
Noiz Architects ada di belakangnya. Firma ini yang merancang konsep Spaceport City tersebut bekerja sama dengan perusahaan komunikasi Dentsu, desainer Canaria, dan nirlaba Spaceport Jepang.
Spaceport City dirancang untuk meluncurkan turis dalam perjalanan sehari ke luar angkasa. Mereka melihat sekilas kelengkungan Bumi dan merasakan gravitasi nol.
Tidak seperti peluncur roket vertikal konvensional yang kebanyakan kita bayangkan jika ke luar angkasa, Spaceport City dirancang untuk pesawat ruang angkasa suborbital. Armada ini lebih seperti pesawat yang lepas landas secara horizontal.
Penerbangan luar angkasa suborbital komersial belum tersedia, tetapi perusahaan termasuk Blue Origin dan Virgin Galactic sedang menguji pesawat ruang angkasa suborbital untuk pariwisata luar angkasa. 
Spaceport City bukanlah proyek bandara antariksa perkotaan pertama. Di Houston, kota terbesar keempat di AS dan rumah bagi program astronot NASA, sebuah pekerjaan serupa sedang dilakukan untuk mengubah Bandara Ellington menjadi bandara antariksa komersial.
Colorado Air and Space Port (CASP) hanya berjarak 30 menit berkendara dari pusat Kota Denver. Bandara luar angkasa ini terletak di dekat kota untuk menarik bisnis yang berhubungan dengan luar angkasa dan pelancong luar angkasa, setelah penerbangan komersial tersedia.