Kuil Hoshakuzan Kozen-ji Jepang yang Terkenal akan Keteduhannya

Dalam satu kawasan Kuil Hoshakuzan Kozen-ji ini ada beberapa bangunan dan pagoda. Kuil ini mempunyai cerita legenda tentang seekor anjing yang cepat dan berani bernama Hayataro.

Desain bangunan rumah di Kuil Hoshakuzan Kozen-ji juga masih seperti rumah-rumah Jepang di zaman dahulu. Tentu saja desain tersebut sudah jarang aku lihat di rumah-rumah modern Jepang yang sekarang apalagi di kotanya.

Di sisi sebelah kanan gedung utama ada bangunan bernama Honbo Kyakuden. Konon, bangunan ini dipakai para biksu untuk ruang pengobatan.

Di sana terdapat loket tiket untuk masuk ke dalam bangunan, tersedia juga omikuji (ramalan keberuntungan) dan berbagai suvenir. Tiket masuknya sekira 500 yen (sudah termasuk segelas ocha dan camilan manis).

Ketika masuk pintu utama, kita akan disuguhi oleh beberapa peninggalan biksu Buddha yang disusun rapi di atas pigura. Ada dua atau tiga meja pigura di sana, salah satunya berisi tasbih tapi bergambar Buddha.

Perjalanan berlanjut dan akhirnya kita menemukan sebuah gerbang. Traveler pasti merasa takjub dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi dan berjajar rapi seolah menyambut siapapun yang berkunjung ke sana.

Jalan setapak di bawah ini yang jadi spot foto para wisatawan. Hijau asri teduh saat di sana dan pepohonan itu bak pagar-pagar halaman.

Ada pula ruangan untuk berdoa atau tempat istirahat para biksu saja. Di sebelah kiri terdapat kolam khas Jepang dengan bunyi gemercik air yang bikin syahdu dan bersuasana nyaman.

Tepat di ruangan ini kita disuguhkan ocha dan camilan manis sebagai penutup. Sembari menikmati ocha ketika kita melongok ke atas sedikit kita bisa lihat beberapa foto-foto dan tulisan.

Sebelum berangkat ke destinasi selanjutnya, cicipilah es krim vanila taro di tempat oleh-oleh sekitar Kuil Hoshakuzan Kozen-ji seharga 310 yen.

Dalam satu kawasan Kuil Hoshakuzan Kozen-ji ini ada beberapa bangunan dan pagoda. Kuil ini mempunyai cerita legenda tentang seekor anjing yang cepat dan berani bernama Hayataro.
Desain bangunan rumah di Kuil Hoshakuzan Kozen-ji juga masih seperti rumah-rumah Jepang di zaman dahulu. Tentu saja desain tersebut sudah jarang aku lihat di rumah-rumah modern Jepang yang sekarang apalagi di kotanya.
Di sisi sebelah kanan gedung utama ada bangunan bernama Honbo Kyakuden. Konon, bangunan ini dipakai para biksu untuk ruang pengobatan.
Di sana terdapat loket tiket untuk masuk ke dalam bangunan, tersedia juga omikuji (ramalan keberuntungan) dan berbagai suvenir. Tiket masuknya sekira 500 yen (sudah termasuk segelas ocha dan camilan manis).
Ketika masuk pintu utama, kita akan disuguhi oleh beberapa peninggalan biksu Buddha yang disusun rapi di atas pigura. Ada dua atau tiga meja pigura di sana, salah satunya berisi tasbih tapi bergambar Buddha.
Perjalanan berlanjut dan akhirnya kita menemukan sebuah gerbang. Traveler pasti merasa takjub dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi dan berjajar rapi seolah menyambut siapapun yang berkunjung ke sana.
Jalan setapak di bawah ini yang jadi spot foto para wisatawan. Hijau asri teduh saat di sana dan pepohonan itu bak pagar-pagar halaman.
Ada pula ruangan untuk berdoa atau tempat istirahat para biksu saja. Di sebelah kiri terdapat kolam khas Jepang dengan bunyi gemercik air yang bikin syahdu dan bersuasana nyaman.
Tepat di ruangan ini kita disuguhkan ocha dan camilan manis sebagai penutup. Sembari menikmati ocha ketika kita melongok ke atas sedikit kita bisa lihat beberapa foto-foto dan tulisan.
Sebelum berangkat ke destinasi selanjutnya, cicipilah es krim vanila taro di tempat oleh-oleh sekitar Kuil Hoshakuzan Kozen-ji seharga 310 yen.