Balai Konservasi Borobudur (BKB) mendorong wisatawan untuk berkunjung ke situs-situs di sekitar Candi Borobudur. Total ada 10 situs di sekitar Borobudur. Salah satunya adalah Situs Dipan. (Eko Susanto/detikTravel)
Situs-situs yang berada di sekitar budaya Borobudur, semuanya berasal dari zaman yang sama, yaitu pada masa Mataram Kuno. Ketika itu, kerajaan Mataram Kuno tidak hanya beragama Buddhis, ada juga Hindu. (Eko Susanto/detikTravel)
Dari 10 situs yang ada, 9 pengelolaannya berada di bawah Balai Konservasi Borobudur (BKB), yaitu Candi Borobudur, Pawon dan Mendut. Kemudian, Situs Dipan, Brongsongan, Bowongan, Samberan, Plandi dan Kompleks Makam Belanda (Kerkhoff). (Eko Susanto/detikTravel)
Situs Samberan ini juga bisa dikunjungi traveler. Situs ini merupakan situs peninggalan agama Hindu. (Eko Susanto/detikTravel)
Di sini kita bisa melihat peninggalan berupa struktur yang terbuat dari batu bata merah, khas agama Hindu. Ke depannya, akan dilakukan pengembangan terhadap situs-situs ini. (Eko Susanto/detikTravel)
Situs ini akan ditata, dipagar, sambil diperbaiki. Ke depannya, pengunjung akan diarahkan ke sini sebagai salah satu dari objek-objek untuk penyebaran pengunjung di Borobudur. (Eko Susanto/detikTravel)
Selain situs Samberan yang beragama Hindu, ada juga situs Blowongan, Brongsongan dan Plandi yang semuanya juga beragama Hindu. (Eko Susanto/detikTravel)
Pihak BKB berharap pengunjung mulai menyebar mengunjungi kawasan yang ada di sekitar Borobudur. Sebab, jika pengunjung kembali normal akan berdampak pada candi Borobudur. Dengan banyaknya pengunjung, Candi Borobudur akan mengalami banyak kerusakan seperti keausan, vandalisme permen karet, dan sebagainya. (Eko Susanto/detikTravel)