Kampung Jalawastu berada di wilayah Kecamatan Ketanggungan Brebes dan masuk dalam wilayah Desa Ciseureuh. Kampung ini bisa dibilang masih perawan dan belum terpengaruh oleh budaya dari luar.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Wijanarto menjelaskan, dalam kehidupan sehari hari mereka menolak masuknya budaya moderen. Salah satu yang masih dijaga adalah adat membangun rumah tanpa semen dan keramik. Rumah-rumah milik warga di kampung ini menggunakan papan kayu sebagsi dindingnya dan lembaran seng sebagai atap. Bahkan untuk wc pun menggunakan kayu.
Warga kampung ini juga masih memegang teguh tradisi yang mereka anut. Mereka tidak ada yang berani melanggar tradisi yang sudah diyakini selama ratusan tahun. Tak hanya itu, masyarakat sekitar juga pantangan terhadap beberapa hal. Diantaranya dilarang mementaskan wayang, memelihara angsa, domba, dan kerbau, serta menanam bawang merah.
Ada sebuah tradisi yang masih terus dilestarikan di kampung Jalawastu ini. Setiap tahun, warga Jalawastu menggelar upacara adat yang disebut Ngasa. Upacara ini dilakukan setiap selasa kliwon mangsa ke sanga atau sembilan dalam kalender Jawa kuno. Pada tahun ini, jatuh pada hari ini, 30 Maret 2021. Pelaksanaan upacara ini dipusatkan di dalam hutan yang dikeramatkan yakni Pesarean Gedong.
Ada yang unik dalam ritual ini, yakni perjamuan makanannya sangat berbeda dengan perjamuan pada umumnya. Tidak ada nasi, lauk pauk daging atau ikan, telur dan berbagai jenis daging lainnya. Perjamuan makanan yang ada yaitu berupa jagung yang ditumbuk menjadi nasi dengan campuran lauk berupa umbi umbian. Upacara Ngasa ini dilakukan sebagai bentuk sodakoh gunung atas rahmat Tuhan yang Maha Esa yang sudah memberikan segala karunia.