Mengunjungi Pusat Konservasi Elang Jawa di Cimungkad Sukabumi

Kawasan Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad merupakan salah satu kawasan konservasi yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.

Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad ini pun berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Sejarah pertama kali ditemukannya Elang Jawa oleh MEG Bartels menjadi cikal bakal resort PTN Cimungkad sebagai pusat pendidikan Elang Jawa.

Seperti diketahui, sebagai pusat pendidikan Elang Jawa, resort Cimungkad terbilang lengkap. Terdapat kantor, aula pertemuan, dan juga kandang untuk melakukan observasi. Nantinya di lokasi ini juga akan ada dokter hewan yang berjaga.

Di museum yang berada di Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad pengunjung dapat mengenal dan belajar mengenai Elang Jawa serta sang penemu yakni MEG Bartels.

Kawasan Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad ini pun merupakan alih fungsi lahan dari hutan produksi menjadi hutan konservasi, di mana pihak taman nasional merangkul dan mengedukasi warga setempat untuk turut serta melestarikan alam demi kebaikan bersama.

 Alih fungsi lahan ini dengan program adopsi pohon menggunakan metode Miyawaki. Penggunaan metode itu bertujuan memperbaiki ekosistem kawasan TNGGP yang telah terdegradasi, mengurangi tingkat ketergantungan masyarakat sekitar terhadap kawasan TNGGP dengan memberikan alternatif mata pencaharian lain di luar kawasan serta untuk meningkatkan wawasan, pola pikir dan peran aktif masyarakat dalam upaya-upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 

Penanaman Metode Miyawaki adalah suatu metode penanaman untuk merestorasi areal kritis yang dikembangkan oleh Profesor dari Jepang (Prof. Miyawaki) yakni konsep penanaman pohon menggunakan jarak tanam rapat yaitu jumlah penanaman antara 20.000 s.d 30.000 pohon/ha dengan tujuan agar fungsi ekosistem kawasan hutan dan tutupan lahan dapat dipulihkan dalam kurun waktu yang lebih singkat.

TNGGP merupakan taman nasional yang pertama di Indonesia bahkan di dunia yang mengadopsi metode penanaman ini dalam upaya merestorasi areal kritisnya. Dasar pertimbangannya adalah karena restorasi metode Miyawaki ini telah berhasil dilaksanakan dibeberapa negara seperti Malaysia, Brazil dan Kenya.  

Dalam kawasan Pusat Pendidikan Elang Jawa Cimungkad Sukabumi ini terdapat museum dan juga area wisata hutan damar. Di sini pengunjung dapat belajar mengenal Elang Jawa dan juga menikmati tenangnya alam. Sebagai lokasi wisata, kawasan hutan damar menyuguhkan kenyamanan dan hawa yang segar. Rencananya wisata alam ini juga akan dikembangkan menjadi forest healing. Forest healing atau terapi hutan dinilai mampu untuk menurunkan tingkat stres seseorang, baik fisik maupun mental.  

Kawasan Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad merupakan salah satu kawasan konservasi yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.
Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad ini pun berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Sejarah pertama kali ditemukannya Elang Jawa oleh MEG Bartels menjadi cikal bakal resort PTN Cimungkad sebagai pusat pendidikan Elang Jawa.
Seperti diketahui, sebagai pusat pendidikan Elang Jawa, resort Cimungkad terbilang lengkap. Terdapat kantor, aula pertemuan, dan juga kandang untuk melakukan observasi. Nantinya di lokasi ini juga akan ada dokter hewan yang berjaga.
Di museum yang berada di Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad pengunjung dapat mengenal dan belajar mengenai Elang Jawa serta sang penemu yakni MEG Bartels.
Kawasan Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad ini pun merupakan alih fungsi lahan dari hutan produksi menjadi hutan konservasi, di mana pihak taman nasional merangkul dan mengedukasi warga setempat untuk turut serta melestarikan alam demi kebaikan bersama.
 Alih fungsi lahan ini dengan program adopsi pohon menggunakan metode Miyawaki. Penggunaan metode itu bertujuan memperbaiki ekosistem kawasan TNGGP yang telah terdegradasi, mengurangi tingkat ketergantungan masyarakat sekitar terhadap kawasan TNGGP dengan memberikan alternatif mata pencaharian lain di luar kawasan serta untuk meningkatkan wawasan, pola pikir dan peran aktif masyarakat dalam upaya-upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 
Penanaman Metode Miyawaki adalah suatu metode penanaman untuk merestorasi areal kritis yang dikembangkan oleh Profesor dari Jepang (Prof. Miyawaki) yakni konsep penanaman pohon menggunakan jarak tanam rapat yaitu jumlah penanaman antara 20.000 s.d 30.000 pohon/ha dengan tujuan agar fungsi ekosistem kawasan hutan dan tutupan lahan dapat dipulihkan dalam kurun waktu yang lebih singkat.
TNGGP merupakan taman nasional yang pertama di Indonesia bahkan di dunia yang mengadopsi metode penanaman ini dalam upaya merestorasi areal kritisnya. Dasar pertimbangannya adalah karena restorasi metode Miyawaki ini telah berhasil dilaksanakan dibeberapa negara seperti Malaysia, Brazil dan Kenya.  
Dalam kawasan Pusat Pendidikan Elang Jawa Cimungkad Sukabumi ini terdapat museum dan juga area wisata hutan damar. Di sini pengunjung dapat belajar mengenal Elang Jawa dan juga menikmati tenangnya alam. Sebagai lokasi wisata, kawasan hutan damar menyuguhkan kenyamanan dan hawa yang segar. Rencananya wisata alam ini juga akan dikembangkan menjadi forest healing. Forest healing atau terapi hutan dinilai mampu untuk menurunkan tingkat stres seseorang, baik fisik maupun mental.