Bangkitkan Pariwisata Labuan Bajo dari Kampanye di Jakarta

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina mengungkapkan geliat bangkitnya pariwisata Labuan Bajo terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, atraksi budaya, dan beragamnya produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan masyarakat. Pada tahun 2020, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo hanya sekitar 44.543 orang atau anjlok sebesar 83% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 256.171 orang.    

Shana berada di Jakarta dalam rangka mempromosikan pariwisata Labuan Bajo melalui pementasan “Animal Pop Komodo” di Stasiun MRT Bundaran HI, pada Minggu (30/5/2021). Hadir pada kegiatan itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam.

Kegiatan promosi Labuan Bajo ini makin memantapkan awareness wisatawan dan publik bagi pariwisata di Labuan Bajo-Flores. Selain itu, promosi ini juga diharapkan akan menjadi jembatan informasi antara wisatawan dan pelaku ekonomi kreatif mengenai akses berbagai pasar produk pariwisata Labuan Bajo-Flores.  

Shana berharap program yang digelar BOPLBF akan mendorong penyebaran informasi tentang  potensi pariwisata, ekonomi kreatif di Labuan Bajo-Flores, mendorong Labuan Bajo sebagai lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan, dan mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk produk UMKM Labuan Bajo-Flores. Tagar #rindulabuanbajo dikampanyekan untuk mendengungkan nama Labuan Bajo agar selalu diingat sebagai destinasi wisata yang harus dikunjungi setelah aktivitas pariwisata pulih kembali. 

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi  upaya BOPLBF mempromosikan kampanye #RinduLabuanBajo melalui penampilan  “Animal Pop Komodo,” tari kontemporer kreasi anak muda Pulau Komodo dan Pulau Rinca Labuan Bajo. Tarian unik ini yang terinspirasi dari kegiatan inkubasi program Aksilarasi 2020 subsektor seni pertunjukan, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf. Penampilan ini sekaligus menjadi agenda uji publik atas keberhasilan kegiatan tersebut.  

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina mengungkapkan geliat bangkitnya pariwisata Labuan Bajo terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, atraksi budaya, dan beragamnya produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan masyarakat. Pada tahun 2020, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo hanya sekitar 44.543 orang atau anjlok sebesar 83% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 256.171 orang.    
Shana berada di Jakarta dalam rangka mempromosikan pariwisata Labuan Bajo melalui pementasan “Animal Pop Komodo” di Stasiun MRT Bundaran HI, pada Minggu (30/5/2021). Hadir pada kegiatan itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam.
Kegiatan promosi Labuan Bajo ini makin memantapkan awareness wisatawan dan publik bagi pariwisata di Labuan Bajo-Flores. Selain itu, promosi ini juga diharapkan akan menjadi jembatan informasi antara wisatawan dan pelaku ekonomi kreatif mengenai akses berbagai pasar produk pariwisata Labuan Bajo-Flores.  
Shana berharap program yang digelar BOPLBF akan mendorong penyebaran informasi tentang  potensi pariwisata, ekonomi kreatif di Labuan Bajo-Flores, mendorong Labuan Bajo sebagai lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan, dan mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk produk UMKM Labuan Bajo-Flores. Tagar #rindulabuanbajo dikampanyekan untuk mendengungkan nama Labuan Bajo agar selalu diingat sebagai destinasi wisata yang harus dikunjungi setelah aktivitas pariwisata pulih kembali. 
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi  upaya BOPLBF mempromosikan kampanye #RinduLabuanBajo melalui penampilan  “Animal Pop Komodo,” tari kontemporer kreasi anak muda Pulau Komodo dan Pulau Rinca Labuan Bajo. Tarian unik ini yang terinspirasi dari kegiatan inkubasi program Aksilarasi 2020 subsektor seni pertunjukan, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf. Penampilan ini sekaligus menjadi agenda uji publik atas keberhasilan kegiatan tersebut.