Ada Pulau Sampah di Bagian Jakarta yang Jarang Diketahui
Tahukah traveler kalau Jakarta memiliki suaka margasatwa paling kecil di Indonesia? Inilah Suaka Margasatwa Muara Angke yang punya segudang hal unik.
Sekira tiga tahun destinasi cantik Suaka Margasatwa Muara Angke ditutup untuk kunjungan umum. Alasannya adalah fasilitas penunjang di sana masih sangat minim karena rusak dimakan usia. Broadwalk kayu pertama dibangun 2007 dan pada tahun 2017 mengalami kerusakan hingga membuat destinasi ini ditutup untuk kunjungan umum.
Suaka Margasatwa Muara Angke akan menjadi pusat edukasi dan tentunya harus didukung oleh sarana dan pra sarana memadai. Jalan baru ini selesai dibangun pada 2020.
Suaka Margasatwa Muara Angke adalah kawasan yang berstatus suaka margasatwa yang paling kecil di Indonesia adalah Suaka Margasatwa Muara Angke. Luasannya hanya 25,02 hektar.
Sudah sejak 1928 Suaka Margasatwa Muara Angke ditetapkan sebagai kawasan hutan oleh pemerintah Hindia Belanda. Fungsi utama kawasan ini sebagai green belt untuk mencegah intrusi air laut dan pengendali banjir.
Tak hanya itu, Suaka Margasatwa Muara Angke adalah rumah terakhir di Jakarta bagi lutung Jawa. Hewan itu saat ini sudah tiada lagi alias punah.
Suaka Margasatwa Muara Angke telah mengalami tahun-tahun yang berat. Pencemaran lingkungan dan kerusakan yang begitu massif membuat statusnya pun diubah agar manusia bisa tetap merawatnya.
Pengaruh aktivitas manusia ke lingkungan Suaka Margasatwa Muara Angke begitu terasa. Ada banjir dan permukiman liar yang sangat mengganggu di sana.
Tak hanya itu, bahkan, permukiman PIK pun mengganggu kawasan dan hewan liar Suaka Margasatwa Muara Angke. Alasannya adalah ketiadaan zona penyangga.
Di ujung Suaka Margasatwa Muara Angke ada kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk di bawah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Destinasi ini seperti tak pernah dikunjungi manusia.
Suaka Margasatwa Muara Angke hingga kini masih tertutup untuk kunjungan umum. Jika traveler melakukan penyusuran sungai, ada begitu banyak sampah di alirannya.
Jadi di Suaka Margasatwa Muara Angke ini ada sekitar 122 spesies burung dan 26 jenis di antaranya adalah burung air. 19 Jenis di antaranya dilindungi dan 16 di antaranya adalah burung migran.
Sampah memenuhi Hutan Lindung Angke Kapuk di bawah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Lokasi destinasi ini ada di ujung muara Kali Angke. Bahkan sampah-sampah ini bak pulau reklamasi.