Potret Komunitas Samin Klopoduwur Blora, Sepi dan Tak Terawat
Jalan menuju ke Komunitas Samin Klopoduwur Blora terbilang baik. Bagi traveler yang mau berkunjung ke Komunitas Samin Klopoduwur Blora, kendaraan yang paling tepat adalah mobil pribadi atau motor.
Jarak antara permukiman Komunitas Samin Klopoduwur Blora ke pusat kota sekira 15-20 menit saja. Pintu gerbang Dukuh Karangpace.
Sudah ada program yang mau dibuat oleh pemerintah di permukiman Komunitas Samin Klopoduwur Blora tapi selalu gagal. Warga tidak tahu apa masalah utamanya.
Jadi selain Pramoedya Ananta Toer, minyak atau kayu jati, Kabupaten Blora juga lekat dengan komunitas Samin. Paham Samin atau Saminisme ini punya cara unik nan menjengkelkan untuk melawan penjajahan Belanda.
Pendapa pertemuan warga Komunitas Samin Klopoduwur Blora. Ajaran kebatinan Samin Soerosentiko pun diterima masyarakat hingga memiliki pengikut petani sebanyak 5.000 orang hingga tahun 1907. Belanda tak tinggal diam dan menangkapnya lalu diasingkan ke Sawahlunto, Sumatera Barat setahun berikutnya.
Presiden Joko Widodo dan Iriana pernah mendatangi Komunitas Samin Klopoduwur Blora beberapa tahun lalu. Di pendapa yang ia kunjungi itu kini sudah rusak di sana sini belum ada perbaikan lagi.
Ini Lasio (65). Ia keturunan ketiga dari Mbah Engkrek. Ia bersama menantu Samin yakni Surohidin yang bermukim di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, melanjutkan perlawanan terhadap Belanda.
Lantai pendapa pertemuan Komunitas Samin Klopoduwur Blora sudah rusak. Pendapa dan toilet juga pelataran tempat berkumpul Komunitas Samin sudah berumur 11 tahun.
Lasio menyebut bahwa banyak yang bilang ajaran Samin ini adalah ajaran orang stress, gila, dan tidak punya agama. Tapi hal itu bisa dinilai apa benar demikian, karena kami: 1. Rukun dan tidak boleh menyakiti sanak keluarga dan orang lain 2. Tidak boleh membicarakan kejelekan sanak keluarga 3. Tidak membuat kecewa sanak keluarga 4. Kalau punya rezeki harus mau memberi, karena semua ini seduluran bukan orang lain.
Ajaran Komunitas Samin Klopoduwur Blora.
Ada beberapa ajaran Samin Klopoduwur Blora, berupa Panca Sesanti Sikep Samin, Panca Wewaler Sikep Samin, Sikep Samin Ponco Peniten, dan Panca Walika.
Samin Soerosentiko atau bernama asli Raden Kohar adalah penyebar pertama paham Samin mulai dari tahun 1890. Saat itu, ia berani menghadapai Belanda secara terang-terangan.
Sebagai seorang petani dari Desa Ploso Kediren, Randublatung, Blora dan lahir di tahun 1859, Samin Soerosentiko menolak sistem tatasan sosial yang memberatkan wong cilik. Itu karena ada penerapan standar barat.