Stasiun Manggarai: Stasiun Tersibuk yang Bakal Gantikan Gambir

Di saat jam berangkat dan pulang kerja, potret hiruk pikuk Stasiun Manggarai adalah hal yang jamak terlihat.
Travelers yang pernah ke Stasiun Manggarai pasti sudah biasa melihat pemandangan penumpang KRL dengan langkah terburu-buru berpindah peron.
Yup, hiruk pikuk penumpang KRL Jabodetabek begitu terasa di Stasiun Manggarai. Betapa tidak, stasiun ini merupakan tempat transit kereta jurusan Bogor, Jakarta Kota, Tanah Abang, hingga Bekasi.
Di sana terdapat 9 jalur kereta yang melayani 792 perjalanan setiap hari.
Selain itu, Stasiun Manggarai juga menjadi jalur kereta api bandara dan kereta api jarak jauh.
Inilah pekerjaan sehari-hari dari Widy Aries Subiyanto yang menjabat sebagai Kepala Stasiun Manggarai sejak 2020. Widy menjelaskan, kesabaran menjadi kunci dalam pelayanan penumpang di Stasiun Manggarai.
Saat ini, di Stasiun Manggarai sedang berjalan berbagai pembangunan. Di antaranya penambahan jalur kereta dan fasilitas antarmoda.
Wajar saja, karena Stasiun Manggarai sudah cukup sibuk melayani penumpang.
Stasiun Manggarai juga memiliki terowongan bawah tanah untuk mobilitas penumpang berpindah peron.
Di samping kesibukannya, Stasiun Manggarai sarat akan sejarah. Stasiun ini sudah berdiri sejak 1918 dan ini adalah sisi luar gedung lama stasiun.
Beberapa spot ikonik masih dipertahankan. Stasiun Manggarai juga saksi bisu keberangkatan Kereta Luar Biasa (KLB) yang membawa rombongan Presiden pertama Ir Sukarno dalam rangka pemindahan ibu kota ke Yogyakarta. Spot diorama peninggalan Belanda masih dipertahankan.
Kini Stasiun Manggarai direncanakan sebagai stasiun sentral menggantikan Gambir. Begini tampak dari kejauhan lokasi pembangunan.
Sisi luar Stasiun Manggarai pun tengah ditata dan bakal memiliki shelter ojek online. Di masa pandemi ini, penumpang tetap wajib mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan di KRL.