Potret Upacara Adat Kawin Cai di Kuningan

Upacara adat Kawin Cai dilaksanakan mulat pukul 07.00 WIB. Masyarakat melakukan pemotongan kambing hitam, selanjutnya kambing dimasak ibu-ibu Desa Babakanmulya. Pada pukul 13.00 WIB, prosesi Kawin Cai dimulai. Tokoh masyarakat berangkat dari situs keramat Balong Dalem menuju sumur tujuh yang ada di Wisata Cibulan, Desa Maniskidul. (Bima Bagaskara/detikcom)

Tiba di Balong Dalem, air dari sumir 7 Cibulan disatukan dentam mata air Tirtayatra di Balong Dalem. (Bima Bagaskara/detikcom)

Sebelum dimasukkan, sesepuh yang membawa kendi berisi air sumur tujuh harus mengumandangkan adzan. (Bima Bagaskara/detikcom)

Tradisi ini juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas berkah dari mata air Tirtayatra yang tak persah kering. Mata air juga sangat bermanfat bagi warga di 7 desa di Kecamatan Jalaksana (Bima Bagaskara/detikcom)

Setelah air dari sumir 7 Cibulan dimasukkan ke mata air Tirtaraya Balong dalem, masyarakat bergantian mengambil air tersebut. Warga setempat percaya air itu mampu mmberi kesuburan bagi lahan pertanian masyarakat. (Bima Bagaskara/detikcom)

Upacara adat Kawin Cai dilaksanakan mulat pukul 07.00 WIB. Masyarakat melakukan pemotongan kambing hitam, selanjutnya kambing dimasak ibu-ibu Desa Babakanmulya. Pada pukul 13.00 WIB, prosesi Kawin Cai dimulai. Tokoh masyarakat berangkat dari situs keramat Balong Dalem menuju sumur tujuh yang ada di Wisata Cibulan, Desa Maniskidul. (Bima Bagaskara/detikcom)
Tiba di Balong Dalem, air dari sumir 7 Cibulan disatukan dentam mata air Tirtayatra di Balong Dalem. (Bima Bagaskara/detikcom)
Sebelum dimasukkan, sesepuh yang membawa kendi berisi air sumur tujuh harus mengumandangkan adzan. (Bima Bagaskara/detikcom)
Tradisi ini juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas berkah dari mata air Tirtayatra yang tak persah kering. Mata air juga sangat bermanfat bagi warga di 7 desa di Kecamatan Jalaksana (Bima Bagaskara/detikcom)
Setelah air dari sumir 7 Cibulan dimasukkan ke mata air Tirtaraya Balong dalem, masyarakat bergantian mengambil air tersebut. Warga setempat percaya air itu mampu mmberi kesuburan bagi lahan pertanian masyarakat. (Bima Bagaskara/detikcom)