Objek Wisata Replika Sekolah Laskar Pelangi Bak Mati Suri

Sekolah Muhammadiyah yang melegenda lewat novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata itu keberadaannya kini masih tetap eksis jadi salah satu destinasi wisata di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Namun, sudah lebih dari setahun terakhir ini, akibat pandemi, sepi bak mati suri. Cuma ada sejumlah pedagang yang buka dan menjajakan barang dagangannya.

Menurut salah seorang pedagang di kawasan itu, hanya pada momen liburan natal dan tahan saja yang masih ada pengunjung. Sisanya sepi.

Sekolah Laskar Pelangi atau biasa disebut juga SD Muhammadiyah Gantong, bisa menjadi salah satu pilihan untuk dikunjungi. Pamor sekolah Laskar Pelangi ini juga tak meredup meskipun dihantui pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai.

Daya tarik sekolah Laskar Pelangi yang tak akan pernah pudar karena beranjak dari realita kehidupan masyarakat. Selain itu, di kawasan tersebut mulai bermunculan destinasi pariwisata baru. Seperti rumah keong mas dan Agrowisata Selinsing.

Wisatawan dari berbagai daerah biasanya selalu datang berkunjung. Ciri khas sekolah Laskar Pelangi ini juga masih dipertahankan keasliannya hingga saat ini.

Mulai dari gedung sekolah dengan tiang kayu, berdinding papan dan atap seng. Bahkan di dalamnya kini bisa dijumpai sejumlah bocah yang sengaja hadir, seolah-olah murid-murid yang sedang belajar. Tak ketinggalan, meja guru dengan papan tulis kapur melengkapi suasana di dalam kelas. Ada juga poster-poster berisi cuplikan film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel penulis Belitung Timur, Andrea Hirata. 

Petugas jaga sekolah Laskar Pelangi juga mengatakan pengunjung sempat berkurang saat masa-masa awal pandemi. Kemudian, berangsur normal setelah diterapkannya protokol COVID-19.

Imbas pandemi memang sangat terasa ke seluruh lini kehidupan, tak terkecuali dengan objek wisata. Para pengunjung berkurang bahkan hampir tak ada agenda wisata di Belitung. Kini, rata-rata pengunjung hanya belasan orang saja yang ke sini.

Seorang pengunjung meninggalkan lokasi replika sekolah laskar pelangi yang kini semakin sepi. 

detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/jelajahtambang.

Sekolah Muhammadiyah yang melegenda lewat novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata itu keberadaannya kini masih tetap eksis jadi salah satu destinasi wisata di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
Namun, sudah lebih dari setahun terakhir ini, akibat pandemi, sepi bak mati suri. Cuma ada sejumlah pedagang yang buka dan menjajakan barang dagangannya.
Menurut salah seorang pedagang di kawasan itu, hanya pada momen liburan natal dan tahan saja yang masih ada pengunjung. Sisanya sepi.
Sekolah Laskar Pelangi atau biasa disebut juga SD Muhammadiyah Gantong, bisa menjadi salah satu pilihan untuk dikunjungi. Pamor sekolah Laskar Pelangi ini juga tak meredup meskipun dihantui pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai.
Daya tarik sekolah Laskar Pelangi yang tak akan pernah pudar karena beranjak dari realita kehidupan masyarakat. Selain itu, di kawasan tersebut mulai bermunculan destinasi pariwisata baru. Seperti rumah keong mas dan Agrowisata Selinsing.
Wisatawan dari berbagai daerah biasanya selalu datang berkunjung. Ciri khas sekolah Laskar Pelangi ini juga masih dipertahankan keasliannya hingga saat ini.
Mulai dari gedung sekolah dengan tiang kayu, berdinding papan dan atap seng. Bahkan di dalamnya kini bisa dijumpai sejumlah bocah yang sengaja hadir, seolah-olah murid-murid yang sedang belajar. Tak ketinggalan, meja guru dengan papan tulis kapur melengkapi suasana di dalam kelas. Ada juga poster-poster berisi cuplikan film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel penulis Belitung Timur, Andrea Hirata. 
Petugas jaga sekolah Laskar Pelangi juga mengatakan pengunjung sempat berkurang saat masa-masa awal pandemi. Kemudian, berangsur normal setelah diterapkannya protokol COVID-19.
Imbas pandemi memang sangat terasa ke seluruh lini kehidupan, tak terkecuali dengan objek wisata. Para pengunjung berkurang bahkan hampir tak ada agenda wisata di Belitung. Kini, rata-rata pengunjung hanya belasan orang saja yang ke sini.
Seorang pengunjung meninggalkan lokasi replika sekolah laskar pelangi yang kini semakin sepi. 
detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya.Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/jelajahtambang.