Uniknya, Laboratorium Bambu di Tengah Hutan Polewali Mandar

Seorang wanita bernama Stti Hadijah (38 tahun) di Kabupaten Polewali Mandar, mendirikan laboratorium bambu untuk mendongkrak perekonomian warga, khususnya di masa pandemi COVID-19. (Abdy Febriady)

Laboratorium berukuran sekira empat kali lima meter ini, berada di tengah kawasan hutan bambu, Desa Alu, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar. (Abdy Febriady)

Ada beberapa produk kerajinan berbahan bambu, tercipta di laboratorium ini. Mulai dari gelas, bingkai, toples, sisir, hingga cermin dengan bentuk unik dan kekinian. (Abdy Febriady)

Di laboratorium ini, para pengrajin khususnya pemuda setempat, menghabiskan waktu untuk membuat aneka produk kerajinan berbahan bambu. (Abdy Febriady)

Harganya juga bervariasi, mulai 40 ribu sampai 120 ribu rupiah per unit. Tergantung jenis dan ukuran. (Abdy Febriady)

Laboratorium bambu ini, merupakan bagian dari Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR). (Abdy Febriady)

Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, kawasan wisata hutan bambu ini dilengkapi sejumlah sarana dan prasarana, seperti gazebo, mushola, kursi gantung, toilet dan tempat bersantai lainnya, dengan konsep bangunan kekinian. (Abdy Febriady)

Kawasan hutan seluas lebih kurang 22 hektar ini, menyuguhkan panorama alam hutan bambu yang asri dan memesona, sangat cocok menjadi tempat bersantai sembari menikmati kesejukan udara khas pedesaan. (Abdy Febriady)

Seorang wanita bernama Stti Hadijah (38 tahun) di Kabupaten Polewali Mandar, mendirikan laboratorium bambu untuk mendongkrak perekonomian warga, khususnya di masa pandemi COVID-19. (Abdy Febriady)
Laboratorium berukuran sekira empat kali lima meter ini, berada di tengah kawasan hutan bambu, Desa Alu, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar. (Abdy Febriady)
Ada beberapa produk kerajinan berbahan bambu, tercipta di laboratorium ini. Mulai dari gelas, bingkai, toples, sisir, hingga cermin dengan bentuk unik dan kekinian. (Abdy Febriady)
Di laboratorium ini, para pengrajin khususnya pemuda setempat, menghabiskan waktu untuk membuat aneka produk kerajinan berbahan bambu. (Abdy Febriady)
Harganya juga bervariasi, mulai 40 ribu sampai 120 ribu rupiah per unit. Tergantung jenis dan ukuran. (Abdy Febriady)
Laboratorium bambu ini, merupakan bagian dari Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR). (Abdy Febriady)
Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, kawasan wisata hutan bambu ini dilengkapi sejumlah sarana dan prasarana, seperti gazebo, mushola, kursi gantung, toilet dan tempat bersantai lainnya, dengan konsep bangunan kekinian. (Abdy Febriady)
Kawasan hutan seluas lebih kurang 22 hektar ini, menyuguhkan panorama alam hutan bambu yang asri dan memesona, sangat cocok menjadi tempat bersantai sembari menikmati kesejukan udara khas pedesaan. (Abdy Febriady)