Gua Ini Jadi Saksi Pangeran Diponegoro dan PB VI Atur Siasat Lawan Belanda

Ada tempat bersejarah di Boyolali, namanya Gua Raja. Lokasi tersebut dahulu kala sering digunakan Raja Keraton Surakarta Sinuhun Paku Buwono (PB) VI bertemu dengan Pangeran Diponegoro. Mereka bertemu untuk mengatur siasat melawan Belanda. 

Gua tersebut berada di tebing bukit lereng Gunung Merbabu. Tepatnya di wilayah Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Untuk mencapai tempat tersebut pun cukup mudah.

Lokasi gua dekat dengan jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) atau jalan Boyolali-Magelang. Dari lokasi parkir ke Gua Raja, harus berjalan kaki naik ke bukit dengan menyusuri anak tangga dari semen. Cukup mudah dan tidak terlalu tinggi. 

Gua itu pun tidak terdalu dalam. Mirip ceruk di tebing batu yang curam. Lokasinya pun sejuk dikelilingi dengan pepohonan yang rindang. Di lokasi yang cukup tersembunyi itu, PB VI dan Pangeran Diponegoro sering melakukan pertemuan. 

Sebelum melakukan pertemuan, perjalan Pangeran Diponegoro dari Yogya menuju Selo sudah diatur dan diamankan oleh narahubung di sepanjang jalur tersebut. Mereka saling menyuplai logistik, juga untuk mengatur strategi atau siasat perang melawan Belanda. 

Lokasi Gua Raja dinilai strategis dan keamanan komunikasinya tepat sekali karena Pangeran Diponegoro dan PB VI sudah membentuk benteng komunikasi itu di jalur lereng Gunung Merapi. Pertemuan PB VI dengan Pangeran Diponegoro di Selo tersebut terjadi sekitar 1828. 

Ada tempat bersejarah di Boyolali, namanya Gua Raja. Lokasi tersebut dahulu kala sering digunakan Raja Keraton Surakarta Sinuhun Paku Buwono (PB) VI bertemu dengan Pangeran Diponegoro. Mereka bertemu untuk mengatur siasat melawan Belanda. 
Gua tersebut berada di tebing bukit lereng Gunung Merbabu. Tepatnya di wilayah Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Untuk mencapai tempat tersebut pun cukup mudah.
Lokasi gua dekat dengan jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) atau jalan Boyolali-Magelang. Dari lokasi parkir ke Gua Raja, harus berjalan kaki naik ke bukit dengan menyusuri anak tangga dari semen. Cukup mudah dan tidak terlalu tinggi. 
Gua itu pun tidak terdalu dalam. Mirip ceruk di tebing batu yang curam. Lokasinya pun sejuk dikelilingi dengan pepohonan yang rindang. Di lokasi yang cukup tersembunyi itu, PB VI dan Pangeran Diponegoro sering melakukan pertemuan. 
Sebelum melakukan pertemuan, perjalan Pangeran Diponegoro dari Yogya menuju Selo sudah diatur dan diamankan oleh narahubung di sepanjang jalur tersebut. Mereka saling menyuplai logistik, juga untuk mengatur strategi atau siasat perang melawan Belanda. 
Lokasi Gua Raja dinilai strategis dan keamanan komunikasinya tepat sekali karena Pangeran Diponegoro dan PB VI sudah membentuk benteng komunikasi itu di jalur lereng Gunung Merapi. Pertemuan PB VI dengan Pangeran Diponegoro di Selo tersebut terjadi sekitar 1828.