Bukan Istana Terakota, Ini Masjid Tanah Liat di Afrika

Masjid Agung Djenne berada di kota kecil Afrika Barat bernama Mali.
Bangunan masjid ini unik, karena dibangun dari lumpur yang kemudian dilapisi dengan tanah liat. Karena keunikannya, masjid tersebut dimasukkan ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1998.
Bangunan masjid yang mulai didirikan pada tahun 800 Masehi ini merupakan salah satu bangunan tertua di kawasan kota tua Djenne, Mali. Masjid Agung Djenne dibangun kembali pada tahun 1907 dengan sentuhan gaya percampuran arsitektur Sudano dan Sahel yang masih utuh hingga kini.
Ketebalan dan tinggi dinding bervariasi, sekitar 41 cm dan 61 cm yanng berguna untuk menahan berat struktur masjid yang tinggi. Selain itu, untuk melindungi dari radiasi sinar matahari. Sifat lumpur memang mudah menyerap hawa panas matahari dan membuat suasana masjid menjadi hangat.
Masjid unik ini berada di sekitar tepi Sungai Bani. Untuk melindungi dari kerusakan air, terutama banjir semua struktur dibangun pada ketinggian tanah di atas 3 meter.
Cara perawatan masjid ini cukup unik dengan mengadakan festival unik yang hampir dirayakan setahun sekali. Semua penduduk Djenne berperan aktif untuk merawat masjid ini. Biasanya festival tersebut dijadikan ajang perlombaan yang diadakan untuk melihat siapa yang akan menjadi yang pertama untuk memberikan polesan ke dinding masjid.